Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan kepada pemerintah pusat perluasan lahan perkebunan karet 200 hektare pada 2015 sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani di daerah itu.

"Kami usulkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan tingkat Provinsi Babel beberapa waktu lalu yang diharapkan disetujui dan bisa terealisasi pada tahun berikutnya," ujar Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Barat, Saukani di Muntok, Senin.

Ia menerangkan, rencana perluasan lahan tanaman karet seluas 200 hektare tersebut merupakan usulan dari petani melalui kelompok tani yang tersebar di seluruh enam kecamatan di daerah itu.

"Jadi kami hanya memfasilitasi usulan dari kelompok tani dan sudah melalui peninjauan di lapangan. Kami menilai lahan tersebut layak dijadikan lahan perkebunan karet," kata dia.

Dia mengatakan, pada program perluasan 200 hektare kebun karet tersebut direncanakan setiap hektare lahan akan dibantu sebanyak 500 bibit unggul atau secara keseluruhan mencapai 100.000 batang.

Menurut dia, bibit karet unggul yang direkomendasikan untuk bantuan tersebut seperti PB 260, GT-1, RRIC-100 dan RRIC-102, namun sebagian besar tetap akan mendatangkan bibit unggul PB 260 yang selama ini sudah terbukti cocok untuk dikembangkan di daerah itu.

"Selain cocok, bibit PB-260 juga cukup banyak persediaannya di Palembang dan Medan, jadi jika pengajuan sebanyak 100.000 bibit untuk bantuan dalam waktu singkat akan bisa terpenuhi pengadaannya," kata dia.

Menurut dia, tanaman karet yang penyebaran di seluruh enam kecamatan di daerah itu selama ini menjadi salah satu urat nadi ekonomi masyarakat yang memang secara turun temurun sejak zaman dahulu memiliki budaya berkebun karet.

Ia mengatakan, adanya bantuan tersebut diharapkan mampu membantu permodalan usaha petani karena rata-rata harga bibit karet unggul okulasi harganya mencapai Rp10.000 per batang, sekaligus meningkatkan perluasan kebun karet yang diharapkan ke depan menjadi salah satu ekonomi unggulan.

"Kalau boleh dibilang, tanaman karet ini menjadi urat nadi ekonomi masyarakat Bangka Barat, begitu harga karet turun ekonomi masyarakat lesu. Untuk itu kami harapkan usulan bantuan tersebut disetujui sehingga petani semakin sejahtera dan mandiri," kata dia.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014