Pangkalpinang (Antara Babel) - Direktur Unit Donor Darah PMI Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Dekkie Yosep Suroyudo mengatakan RSUD setempat telah berhutang kantong darah senilai Rp115 juta kepada pihaknya sejak Agustus 2013.

"RSUD Depati Amir memiliki hutang kepada PMI kurang lebih sebanyak 320 kantong darah dengan nilai Rp115 juta. Hingga agustus 2014, hutang RSUD tersebut belum dibayar sama sekali dengan alasan dana dari pusat belum keluar," ujarnya di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan, mengenai hutang tersebut, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada RSUD Depati Amir dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Wali Kota Pangkalpinang dan Dinas terkait.

"Walaupun surat tagihan sudah kami kirim beserta tembusannya, sampai saat ini belum ada respon sama sekali dari RSUD. Padahal PMI juga membutuhkan uang untuk membelikan kantong darah yang baru," jelasnya.

Menurutnya, jika hutang tersebut tidak dibayar dalam jangka waktu lebih dari setahun, dikhawatirkan hutang tersebut tidak terbayarkan. Hal itulah yang bisa menjadi kendala PMI untuk memenuhi kebutuhan darah di Pangkalpinang.

"Dana yang dimiliki PMI sangat terbatas, sehingga jika biaya kantong darah belum diganti maka PMI akan berhutang dahulu untuk membelikan kantong darah yang baru," ujarnya.

Ia berharap Direktur RSUD Depati Amir memperhatikan masalah pergantian biaya kantong darah itu dan segera mencari solusi agar bisa membayar hutang kantong darah kepada PMI dalam waktu dekat.

Ia menyebutkan, keberadaan PMI ini benar-benar untuk kegiatan sosial dan tidak ada bisnis sama sekali ataupun mencari keuntungan dari penjualan kantong darah. Harga kantong darah senilai Rp360 ribu tersebut merupakan biaya pengolahan darah yang ditetapkan oleh Pemerintah.  
    
"Sebenarnya biaya kantong darah itu tidak sebanding dengan pemasukan di RSUD. Namun yang menjadi permasalahannya hingga saat ini RSUD dinilai tidak berupaya untuk mengganti biaya kantong darah itu. Seharusnya biaya pergantian kantong darah itu merupakan tanggung jawab RSUD," katanya.

Pewarta: Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014