PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung berhasil melakukan uji coba pembangkit dengan menggunakan bahan bakar Crude Palm Oil (CPO) di unit mesin yang ada di unit layanan pembangkit Merawang, Bangka.

"Saat ini kami sudah bisa memodifikasi pembangkit diesel kami menjadi CPO. CPO ini merupakan minyak kelapa sawit yang diperoleh dari hasil ekstrasi buah kelapa sawit tanpa melalui proses pemurnian," kata General Manager PLN UIW Bangka Belitung, Abdul Mukhlis di Pangkalpinang, Kamis.

Dengan beralihnya bahan bakar dari solar ke CPO, artinya pembangkit yang ada di Babel ini mulai green dan yang paling penting sumbernya ada di sini tidak perlu ambil dari luar lagi.

"Dari uji coba ini, engine kami sudah bisa dan mampu beroperasi selama 16 jam dalam kondisi terhubung dengan sistem kelistrikan bangka dengan kondisi normal," katanya.

Pada tahap persiapan, pihaknya memodifikasi engine seperti storage tank, sistem filtrasi dan sebagainya. Selain itu juga ditambahkan alat pemanas atau heater untuk menjaga temperatur CPO sebelum masuk ke dalam engine.

"Jadi temperatur CPO ini harus berkisar antara 60-80 derajat agar dispositas bisa dijaga diangka 10-12 csv, sehingga mampu terbakar di ruang bakar mesin tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk memastikan CPO ini aman bagi lingkungan, pihaknya juga sudah melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengukur emisi yang dihasilkan.

"Jadi selain ramah lingkungan, penggunaan bahan bakar CPO ini mesinnya lebih efisien dan biayanya lebih murah jika dibandingkan dengan bahan bakar solar," katanya. 

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019