Muntok (Antara Babel) - Sekitar 10.000 warga Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung,tumpah ruah ikut memeriahkan jalan santai menyusuri tiga kampung wisata di ujung barat Pulau Bangka tersebut.

"Jalan santai susur kampung wisata ini kami gelar untuk memperingati hari jadi Kota Muntok ke 280 sekaligus mengungkit sejarah yang dimiliki agar warga sadar bahwa mereka memiliki tiga kampung penting dalam sejarah Muntok," ujar Ketua Panitia Festival Menumbing, Chairul Amri Rani di Muntok, Sabtu.

Sekitar 10.000 warga yang didominasi oleh para pelajar, begitu dilepas oleh Wakil Bupati Bangka Barat, Sukirman, dengan penuh semangat menyusuri rute yang sudah ditentukan panitia yang dimulai dari Lapangan Gelora-melewati jalan Kampung Teluk Rubiah-Pasar bawah-Kampung Tanjung-Kampung Sawah-Kampung Ulu dan selesai kembali di Lapangan Gelora.

"Tiga kampung yang saat ini dijadikan kampung wisata, masing-masing Kampung Teluk Rubiah, Kampung Tanjung dan Kampung Ulu memiliki peran penting pada saat terbentuknya Kota Muntok," katanya.

Ia mengatakan, Kampung Teluk Rubiah pada zaman dahulu merupakan kampung petenun atau pusat produksi kain tenun cual yang dipakai para bangsawan Muntok, kemudian Kampung Tanjung merupakan kampung pertama di daerah itu dari silsilah keluarga Siantan.

Kampung Ulu yang berada di pinggi Sungai Ulu pada zaman dahulu merupakan tempat pengurusan bea cukai, syahbandar dan segala keperluan perizinan pelayaran.

"Kami berharap para peserta semakin sadar akan potensi yang dimiliki dan sadar bahwa daerah itu pada zaman dahulu merupakan kota besar sehingga masyarakat akan memiliki semangat untuk meraih kembali kejayaan seperti zaman dahulu," kata dia.

Pada awalnya panitia akan menyediakan seorang nara sumber di masing-masing kampung tersebut untuk memberikan pengetahuan secara garis besar mengenai sejarah kampung, namun karena melubernya jumlah peserta maka rencana dibatalkan.

Pada jalan santai itu, panitia menyediakan sebanyak 10.000 kue khas Muntok yang dibagikan gratis kepada para peserta, hal ini dilakukan panitia untuk mengenalkan kembali beberapa kue yang selama ini kurang populer.

Kue yang disediakan panitia itu dibagikan di sepanjang jalan kampung Teluk Rubiah atau kampung yang selama ini terkenal sebagai kampung petenun.

"Dalam waktu sekejap kue sudah habis, bahkan banyak peserta yang tidak kebagian, kami harapkan tahun depan disediakanlebih banyak lagi agar seluruh peserta bisa mencicipi kue tersebut," peserta lomba Anto.

Usai jalan susur wisata, para peserta berlumpul di lapangan gelora Muntok untuk menunggu berbagai hadiah hiburan yang diundi panitia, setelahnya acara dilanjutkan dengan festival band yang diikuti puluhan grup musik lokal.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Donatus Dasapurna Putranta


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014