Konsumsi listrik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 9,43 persen (yoy) pada tahun 2019 atau meningkat sebesar 0,53 persen dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,90 persen. 

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, Abdul Mukhlis, Senin, mengatakan pertumbuhan itu disokong oleh konsumsi listrik di Pulau Belitung yang tumbuh sebesar 8,58 persen dan Pulau Bangka yang tumbuh sebesar 9,68 persen. 

"Pertumbuhan tertinggi ada di unit layanan pelanggan (ULP) Sungailiat sebesar 15,83 persen, disusul oleh ULP Koba sebesar 13,08 persen. Hal tersebut karena adanya beberapa pelanggan industri yang memiliki daya cukup besar beroperasi di kedua daerah tersebut. Di Sungailiat misalnya, kami berhasil melayani pelanggan industri berkapasitas 10 MW," jelasnya.

Pada tahun 2019, listrik pada segmen industri tumbuh tertinggi dibanding segmen lainnya, yaitu sebesar 24,74 persen. Segmen lain yang mengalami pertumbuhan signifikan ada di pemerintahan. Pelanggan ini tumbuh sebesar 9,74 persen, padahal sebelumnya hanya tumbuh 4,72 persen.

Sementara itu, walaupun rasio elektrifikasi di Bangka Belitung sudah mencapai 100 persen, namun pelanggan di segmen ini masih mampu tumbuh sebesar 6,84 persen. Kondisi ini meningkat sebesar 2,7 persen jika dibanding tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 4,14 persen. 

Saat ini jumlah pelanggan PLN di Bangka Belitung sebesar 472 ribu, atau tumbuh sebesar 5,06 persen. Penambahan pelanggan ini sejalan dengan upaya PLN melistriki daerah-daerah terpencil, terluar, dan tertinggal.

Pada tahun 2019 PLN kembali hadir melistriki tiga pulau,yaitu pulau Kuil, pulau Buntar, dan pulau Long. Selain itu, ada 15 dusun yang mendapat tambahan sambungan listrik desa. 

"Hal ini sifatnya menambah jaringan listrik di dusun yang sebelumnya sudah berlistrik," kata Mukhlis.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020