Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2019 mengalami peningkatan.

"Tahun ini tercatat sebanyak sembilan angka kematian ibu dan bayi atau mengalami peningkatan jika dibandingkan pada 2018 yang hanya tercatat empat kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Belitung Timur, Yulhaidir di Manggar, Kamis.

Pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah advokasi terintegrasi untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada 2020.

"Pertama tentu melakukan inovasi layanan. Puskesmas yang sudah melakukan inovasi harus terus memperkuat inovasi dan layanan terutama bagi ibu dan bayi," ujarnya.

Kemudian, tambah dia melakukan pemberdayaan masyarakat. DKPPKB mendorong adanya pergerakan posyandu, suami siaga, inovasi desa, karang taruna, serta kepedulian aparatur desa.

"Pemberdayaan masyarakat ini yang paling penting. Semua harus terlibat, IBI, PPNI, PKK, dan lain sebagainya. Juga program suami siaga ini yang perlu penguatan dan sosialiasi," ujar Yulhaidir.

Pemberdayaan masyarakat termasuk juga penguatan regulasi untuk penyebaran informasi kepada jajaran perangkat desa melalui Puskesmas. Mereka harus tahu kondisi di desanya, khususnya berkenaan dengan ibu hamil.

"Misalnya dalam satu bulan ini berapa sih ibu hamil yang akan melahirkan di desanya. Anggap saja ada 4 calon, nah yang mana yang punya resiko tinggi melahirkan ini yang harus dibimbing dan diawasi termasuk BPJS atau Jampersalnya," jelasnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020