Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah mengatakan saat ini PLN mulai membangun kabel bawah laut Sumatera Selatan-Bangka untuk memperkuat sistem kelistrikan di Bangka Belitung. 

Kabel yang akan terbentang sepanjang 35,5 kilo meter sirkuit (Kms) itu ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2021 mendatang. 

"Terima kasih saya ucapkan kepada PLN yang sudah sangat siap menyediakan pasokan listrik, untuk itu kami mengundang para investor untuk berinvestasi karena listrik sudah sangat siap,"  katanya.   

Kabel berkapasitas 2x200 MW itu kini sedang dalam proses finalisasi perijinan dan pembebasan lahan. Suplai listrik di Bangka akan bertambah semakin banyak dengan terselesaikannya pembangunan  kabel laut ini.

Saat ini Suplai kelistrikan di Pulau Bangka sebesar 186,3 mega watt (MW) dengan demand sebesar 156,6 MW. Artinya, jika kabel laut ini selesai terpasang maka akan ada tambahan suplai listrik hingga 400 MW. 

"Tambahan suplai listrik ini cukup untuk melistriki 200 unit hotel bintang lima dengan daya 2 MW, atau 800 smelter berdaya 555 kVA, atau bahkan 1.600 tambak udang dengan daya 240 kVA," ungkap Fatah.  

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, Abdul Mukhlis di kantor Wagub menyatakan dengan adanya kabel laut ini suplai listrik di Bangka menjadi lebih andal dan efisien. Pembangkit-pembangkit berbiaya murah yang ada di Sumatera Selatan dapat disalurkan dengan tingkat keandalan yang lebih tinggi ke Pulau Bangka. 

"Saat ini bauran energi yang digunakan untuk membangkitkan listrik di Pulau Bangka masih didominasi oleh pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sehingga biaya pokok produksinya (BPP) tinggi, yaitu 2.600 rupiah. Namun dengan kabel laut ini BPP bisa dihemat menjadi sekitar 1.300 rupiah," ujar Mukhlis.

Pewarta: Try Mustikahardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020