Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Radmida Dawam mengaku tidak lagi mempedulikan waktu dalam upaya menanggulangi COVID-19 agar tidak menjadi wabah di daerah itu.

Ketika menjadi Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kota Pangkalpinang lebih kurang selama satu bulan, Dirinya bahkan baru bisa pulang ke rumah hingga 24.00 WIB demi menjaga masyarakat jangan sampai terpapar virus tersebut.

"Awalnya pada waktu COVID-19 ini menjadi pandemi di Kota Pangkalpinang, bingung siapa yang harus menjadi ketua gugus tugas karena belum ada petunjuk. Banyak kepala OPD yang tidak mau ditunjuk sebagai ketua. Atas dasar itulah saya menyatakan siap untuk menjadi Ketua Gugus Tugas COVID-19 saat itu," kata Radmida.

Ia mengatakan, saat itu semuanya masih bingung karena hal ini merupakan sesuatu yang baru, tetapi harus segera ditanggulangi jangan sampai mewabah dan kena masyarakat.

"Apapun harus kami perbuat, pertama bagaimana kami menyampaikan hal ini kepada masyarakat. Siang dan malam selain memimpin langsung dan mendampingi tim penyemprotan disinfektan, saya juga ikut langsung untuk mendampingi tim gugus tugas dalam rangka patroli membubarkan masyarakat yang masih berkumpul di keramaian," katanya.

Sejak 30 Maret 2020, berdasarkan petunjuk Mendagri yang harus menjadi ketua tim gugus tugas yaitu kepala daerah dalam hal ini wali kota dan wakilnya yaitu Dandim dan Kapolres. Sedangkan Dirinya masih diminta sebagai koordinator.

"Dalam melaksanakan tugas ini saya nikmati saja, walaupun terasa capek, semuanya saya jalankan dengan iklas agar seluruh masyarakat Pangkalpinang tetap sehat dan terhindar dari wabah ini," ujarnya.

Dirinya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, selagi tubuh ini masih sehat ayo terus berbuat dan bersama-sama menanggulangi COVID-19 ini jangan sampai mewabah di Pangkalpinang.

"Saya tidak peduli lagi harus menghabiskan waktu untuk menaggulangi wabah ini, karena saya yakin perempuan juga bisa dalam menanggulangi COVID-19. Saya juga menikmati semua yang telah saya lakukan untuk menanggulangi virus ini, karena tidak semua masyarakat menemui atau mengalami fase seperti ini dan ini adalah ujian dari Allah yang harus kita lalui," katanya.

Dia juga mengaku sedih melihat kondisi seperti ini, namun kita tidak boleh terlena dengan kesedihan ini, karena kita harus berbuat bagaimana memutus mata rantai COVID-19 ini.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan OPD-OPD terkait, Alhamdulillah sampai dengan saat ini masih berjalan lancar dan kami berusaha bergerak cepat untuk menanggulangi ini, sampai kami bersama wali kota dan wakil wali kota bagaimana membangkitkan rasa kepedulian sosial para ASN di Pemkot Pangkalpinang," katanya.

Dirinya selaku panglimanya ASN di Pangkalpinang, berusaha bagaimana memabangkitkan ASN itu mau peduli. Pihaknya terus berkoordinasi dan bermusyawarah untuk rasa peduli kepada masyarakat.

"Kami rapatkan melalui vicon bersama-sama untuk bersepakat memberikan bantuan, selain sukarela sumbangan TPP untuk eselon 2, juga eselon 3 dan 4 membantu uang makan selama tiga bulan. Dala hal ini, bagi yang tidak mau, kita tidak memaksakan, karena ini tidak harus atau wajib, karena tidak ada sangsi bagi yang tidak mau melakukannya," katanya.

"Namun saya tetap mengimbau kepada ASN, mari dan kapan lagi kita harus berbuat. Kita harus tetap mensyukuri, karena ASN itu masih punya gaji setiap bulan yang didapat, tetapi bagaimana dengan masyarakat kita yang terdampak COVID-9. Ternyata Alhamdulillah 90 persen ASN mau ikut membantu dan menyumbangkan uang makan mereka," sambungnya.

Ia berharap dengan keliklasan para ASN tersebut masyarakat bisa terbantu dan yang memberikan sumbangan selalu diberikan kesehatan dan dilindungi Allah SWT jangan sampai terpapar COVID-19.

 

Pewarta: Try Mustikahardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020