Jakarta (Antara Babel) - Khofifah Indar Parawansa ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat Menteri Sosial pada Kabinet Kerja yang akan bekerja selama periode 2014-2019, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan 34 Menteri dari susunan kabinetnya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

Pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014, posisi ini dijabat Salim Segaf Al-Jufri.

Wanita kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965 ini sekarang menjabat Ketua Umum Muslimat Nahdaltur Ulama (NU) dan ernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur 2013.

Dia menjabat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada masa kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid dari 26 Oktober 1999 hingga 9 Agustus 2001.

Ibu dari Fatimahsang Mannagalli Parawansa, Jalaluddin Mannagalli Parawansa, Yusuf Mannagalli Parawansa dan Ali Mannagalli Parawansa ini menyelesaikan pendidikan magister dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta pada 1997.

Sebelumnya ia telah menyelesaikan pendidikan S1 di dua universitas yaitu pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya (1991) dan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya (1989).

Janda dari mendiang Indar Parawansa ini juga pernah menjabat Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional pada 1999-2001, Ketua Komisi VII DPR RI pada 2004-2006 dan menjadi anggota Komisi VII DPR RI pada 2006.

Pada masa Orde Baru ia mewakili Fraksi Persatuan Pembangunan dan pernah mengkritik Pemilu 1997 karena penuh dengan kecurangan saat Sidang Umum MPR 1998 digelar.

Pada sidang tersebut Khofifah mulai dikenal di panggung nasional. Pidatonya mengkritisi pemerintahan saat itu yang dianggap mengekang demokrasi dalam pemilu 1997 sehingga membuat sejumlah anggota MPR terperanjat.

Pewarta: Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014