Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan menyosialisasikan penyelenggaraan pilkada jujur dan adil aman dari COVID-19, guna mencegah penyebaran virus berbahaya itu pada pesta demokrasi yang digelar serentak pada 9 Desember 2020.

"Sesuai instruksi Kementerian Dalam Negeri, kita akan lebih meningkatkan sosialisasi SOP penyelenggaraan pilkada di tengah pendemi COVID ini," kata Kepala Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel, Sudarman usai mengikuti rapat konsolidasi virtual Kapuspen Kemendagri di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan pilkada serentak tahun ini mengangkat narasi utama 'Pilkada Serentak 2020 Jurdil Luber Aman Covid-19', biasanya hanya luber jurdil namun kali ini wajib dan harus aman dari Covid-19.

Beberapa hal yang harus mengalami penyesuaian misalnya, sosialisasi dilakukan di hotel atau di lapangan, harus disesuaikan dengan SOP yang telah dibuat pihak penyelenggara pilkada, pencocokan, dan penelitian data yang biasanya dilakukan masuk ke dalam rumah bisa dilakukan di luar rumah saja, disesuaikan dengan kondisi objektif daerah masing-masing.

"Pendaftaran calon pendaftaran bakal calon ke KPU biasanya, bakal calon dan timses membuat arak-arakan, heboh, dan ramai. Kali ini diubah protokolnya, tidak ada iring-iringan, hanya perwakilan saja yang datang ke KPU. Masa kampanye pun dipangkas hanya 71 hari saja," tegasnya.

Selain itu, skenario TPS juga akan berubah, disepakati hanya maksimal 500 orang per TPS untuk mencegah kerumunan, maka jumlah TPS nya harus ditambah. Oleh karena jumlah TPS bertambah, KPPS bertambah, maka pasti ada konsekuensi penambahan biaya.

"Kondisi objektif NPHD yang sudah ditandatangani belum memprediksi bahwa di tengah jalan ada pandemi Covid-19, karena pilkada kita lanjutkan dengan situasi seperti ini, maka konsekuensi ada dukungan-dukungan alat kesehatan yang dibutuhkan yang harus diadakan supaya penyelenggara dan masyarakat aman dari Covid-19," katanya.

Menurut dia dengan adanya sosialisasi secara media massa, daring, spanduk dan lainnya, pilkada tahun ini bisa dikendalikan dengan baik meskipun ada kerumunan di TPS.

"Pada pilkada tahun ini ada larangan membawa anak-anak, hanya orang dewasa yang hadir yang lebih mudah diberi pemahaman dan juga waktunya diupayakan jauh-jauh hari," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020