Muntok (Antara Babel) - Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung meminta masyarakat setempat bersama-sama melakukan gerakan sadar adat dan budaya untuk memperkuat sektor pariwisata yang terus bergairah.

"Masyarakat perlu sadar adat dan budaya yang ada atau pernah ada di lingkungannya dan membangkitkannya lagi untuk menunjukkan jati diri mereka," kata Sekretaris KNPI Bangka Barat, Rio Febian Pahlevi di Muntok, Jumat.

Ia mengharapkan gerakan itu dapat difasilitasi pemkab dengan memberikan contoh nyata dan sosialisasi langsung ke masyarakat.

Ia mencontohkan pemakaian pakaian adat Bangka Barat bisa terus digalakkan agar semakin populer dan masyarakat terbiasa dengan mengenakan pakaian adat setempat.

"Selama ini pakaian adat teluk belange hanya dikenakan pada perayaan adat atau hari besar tertentu, ini kurang efektif untuk mempopulerkan pakaian tersebut ke masyarakat," kata dia.

Ia menyarankan pemkab berani mengambil keputusan misalnya setiap Jumat seluruh pegawai pemerintahan, insatansi dan perusahaan wajib mengenakan pakaian tersebut.

Selain itu, pakaian batik juga perlu diperhatikan karena selama ini sebagian besar batik yang dikenakan adalah batik jawa dan batik printing impor.

"Pemerintah perlu memperbanyak motif batik lokal, bisa juga motif cual dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa menghasilkan motif-motif baru sehingga ada banyak variasi pilihan," kata dia.

Untuk menggerakkan sadar adat dan budaya, diakuinya memang cukup berat, namun jika tidak segera dimulai maka masyarakat tidak akan mengerti pentingnya mengangkat kekayaan lokal warisan nenek moyang tersebut.

"Kami berharap upaya ini akan mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk sadar akan adat dan budayanya yang mungkin akan menjadi salah satu daya tarik pariwisata daerah yang fokus pada wisata sejarah dan budaya," kata dia.

Pewarta: Oleh: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014