Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menggarap 300 hektare sawah tidak produktif milik petani Desa Bedengung Kabupaten Bangka Selatan dengan sistem korporasi, guna mengoptimalkan penggarapan dan produksi padi daerah itu.

"Alhamdulillah, petani sepakat sawah ini digarap sistem korporasi," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan saat meninjau sawah di Desa Bedengung, Jumat.

Ia mengatakan selama ini, sawah di Desa Bedengung ini kurang produktif dan sering gagal tanam, karena petani terkendala modal untuk mengelola serta merawat tanaman padinya.

"Pengelolaan dan cetak sawah ini harus dimaksimalkan, sehingga pemerintah dapat mengurangi ketergantungan pasokan beras luar daerah untuk memenuhi konsumsi beras masyarakat yang tinggi," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel, Juadi mengatakan 300 hektare sawah ini merupakan lahan yang sudah lama dicetak oleh pemerintah, tetapi tidak berhasil digarap oleh petani karena terkendala dana pengelollan yang terbatas.

"Kita ingin mengoptimalkan penggarapan lahan sawah ini dengan sistem korporasi, agar petani mudah mengelola lahan pertaniannya," katanya.

Menurut dia dalam pelaksanaannya, korporasi yang akan menggarap lahan mulai dari persiap lahan hingga penanaman dan perawatan sawah. Modal dan pembeli bahkan disiapkan oleh korporasi. Petani akan mendapatkan pembagian hasil dengan lahan yang tetap menjadi milik petani.

"Persiapan lahan sawah ini akan dilakukan selama tiga bulan, dimulai Juli hingga Agustus dan September tahun ini sawah ini sudah bisa ditanam padi dan di akhir Desember sudah masuk masa panen,” katanya.  

Dedi, salah seorang petani Desa Bedengung mengaku sawah yang sudah dicetak beberapa tahun lalu ini tidak bisa produktif, karena selalu mengalami gagal tanam.

“Sudah tiga kali kami mengalami gagal tanam. Kami bahkan mengalami kerugian modal karena ini," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020