Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, akan memindahkan anak-anak penghuni Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS) ke Base Camp milik Dinas Sosial Kota Pangkalpinang.
"Kondisi anak-anak di LPKS tersebut sangat memperihatinkan. Disana mereka tidak mendapatkan pembinaan sama sekali, justru mereka disatukan dengan empat orang yang memiliki gangguan jiwa. Untuk itu secepatnya akan dipindahkan," ujar Wali Kota Pangkalpinang, M Irwansyah, Jumat.
Ia mengatakan, pagi tadi Dirinya beserta Kajari Leonard Simanjuntak, Kapolres Pangkalpinang AKBP Nur Romdhoni dan Kepala Pengadilan Negeri Pangkalpinang, Sutaji sudah meninjau Base Camp Santunan Bhakti Pekerja Soial Milik Dinsos Pemkot Pangkalpinang di Jalan Pelawan Raya, Kelurahan Kacang Pedang.
"Kondisi Base Camp milik Dinsos Kota Pangkalpinang ini memang digunakan untuk menampung dan membina anjal maupun gepeng. Di sini memiliki 38 tenaga pembina yang siap membina anak di bawah umur," ujarnya.
Ia mengungkapkan, dirinya sebagai manusia sangat prihatin melihat kondisi anak-anak penghuni LPKS tersebut, karena menurutnya sangat tidak layak anak-anak diperlakukan seperti yang terjadi di LPKS saat ini.
"Intinya saya akan tetap menindak lanjuti apa yang menjadi keluhan saat ini, apa pun itu bentuknya kami mendukung dan tentunya kami akan saling koordinasi dengan seluruh unsur muspida Kota Pangkalpinang," tuturnya.
Kapolres Pangkalpinang AKBP Nur Romdhoni menyebutkan, anak-anak di bawah umur yang ancaman hukumannya tinggi, harus di titipkan di LPKS dan harus mendapat pembinaan, namun bukan dengan kondisi seperti sekarang ini yang sangat memprihatinkan.
"Kita menitipkan mereka di LPKS itu berdasarkan perintah undang-undang, bukan keinginan saya. Ternyata setelah dititipkan kondisinya seperti itu sangat tidak layak. Kita sangat prihatin akan hal itu," katanya.
Ia berharap ada perubahan yang besar pada LPKS tersebut, karena dikhawatirkan akan berdampak pada psikologis anak. Mereka juga harus tetap memiliki pengawasan yang ekstra agar anak-anak yang dititipkan di LPKS bisa menjadi orang yang lebih baik lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Kondisi anak-anak di LPKS tersebut sangat memperihatinkan. Disana mereka tidak mendapatkan pembinaan sama sekali, justru mereka disatukan dengan empat orang yang memiliki gangguan jiwa. Untuk itu secepatnya akan dipindahkan," ujar Wali Kota Pangkalpinang, M Irwansyah, Jumat.
Ia mengatakan, pagi tadi Dirinya beserta Kajari Leonard Simanjuntak, Kapolres Pangkalpinang AKBP Nur Romdhoni dan Kepala Pengadilan Negeri Pangkalpinang, Sutaji sudah meninjau Base Camp Santunan Bhakti Pekerja Soial Milik Dinsos Pemkot Pangkalpinang di Jalan Pelawan Raya, Kelurahan Kacang Pedang.
"Kondisi Base Camp milik Dinsos Kota Pangkalpinang ini memang digunakan untuk menampung dan membina anjal maupun gepeng. Di sini memiliki 38 tenaga pembina yang siap membina anak di bawah umur," ujarnya.
Ia mengungkapkan, dirinya sebagai manusia sangat prihatin melihat kondisi anak-anak penghuni LPKS tersebut, karena menurutnya sangat tidak layak anak-anak diperlakukan seperti yang terjadi di LPKS saat ini.
"Intinya saya akan tetap menindak lanjuti apa yang menjadi keluhan saat ini, apa pun itu bentuknya kami mendukung dan tentunya kami akan saling koordinasi dengan seluruh unsur muspida Kota Pangkalpinang," tuturnya.
Kapolres Pangkalpinang AKBP Nur Romdhoni menyebutkan, anak-anak di bawah umur yang ancaman hukumannya tinggi, harus di titipkan di LPKS dan harus mendapat pembinaan, namun bukan dengan kondisi seperti sekarang ini yang sangat memprihatinkan.
"Kita menitipkan mereka di LPKS itu berdasarkan perintah undang-undang, bukan keinginan saya. Ternyata setelah dititipkan kondisinya seperti itu sangat tidak layak. Kita sangat prihatin akan hal itu," katanya.
Ia berharap ada perubahan yang besar pada LPKS tersebut, karena dikhawatirkan akan berdampak pada psikologis anak. Mereka juga harus tetap memiliki pengawasan yang ekstra agar anak-anak yang dititipkan di LPKS bisa menjadi orang yang lebih baik lagi.
Editor : Aprionis
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014