Tim gabungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan penilaian "Kampung Tegep Mandiri" atau kampung tangguh mandiri di Lingkungan Sidodadi, Sungailiat, Kabupaten Bangka guna memastikan realisasi kegiatan ketangguhan di "Kampung" itu.
Ketua tim gabungan, Dir. Binmas Polda Bangka Belitung, Kombes Rudi Hermanto di Sungailiat, Rabu mengatakan, indikator penilaian "Kampung Tegep Mandiri" ditekankan pada tiga aspek yakni, kesehatan, sosial budaya dan keamanan.
Dia mengatakan, "Kampung Tegep Mandiri" dianggap berhasil jika ketiga program tersebut dapat direalisasikan dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat.
"Pada aspek kesehatan, masyarakat dilakukan pendataan baik yang masuk maupun yang keluar kampung dengan tetap mentaati protokol kesehatan COVID-19," jelasnya.
Sedangkan untuk sosial budaya kata dia, dengan mempekuat ketahanan pangan lokal seperti memanfaatkan lahan atau pekarangan kosong untuk ditanami berbagai jenis tanaman termasuk pula budidaya perikanan.
Sementara bidang keamanan kata dia, mendorong masyarakat bergotong royong, menciptakan kondisi lingkungan yang aman, tertib dan konduksif termasuk persoalan pangan.
Tim gabungan penilaian "Kampung Tegep Mandiri" kata dia, terdiri dari unsur kepolisian, TNI, Dinas Kesehatan Bangka Belitung, Dinas Ketahanan Pangan dan lembaga terkait.
"Dibentuknya "Kampung Tegep Mandiri" untuk menanamkan kesadaran masyarakat pada ketiga bidang tersebut," jelasnya.
Tercatat dari 393 desa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kata dia, sudah dibentuk kurang lebih 57 "Kampung Tegep Mandiri" yang tersebar disejumlah wilayah kabupaten.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Ketua tim gabungan, Dir. Binmas Polda Bangka Belitung, Kombes Rudi Hermanto di Sungailiat, Rabu mengatakan, indikator penilaian "Kampung Tegep Mandiri" ditekankan pada tiga aspek yakni, kesehatan, sosial budaya dan keamanan.
Dia mengatakan, "Kampung Tegep Mandiri" dianggap berhasil jika ketiga program tersebut dapat direalisasikan dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat.
"Pada aspek kesehatan, masyarakat dilakukan pendataan baik yang masuk maupun yang keluar kampung dengan tetap mentaati protokol kesehatan COVID-19," jelasnya.
Sedangkan untuk sosial budaya kata dia, dengan mempekuat ketahanan pangan lokal seperti memanfaatkan lahan atau pekarangan kosong untuk ditanami berbagai jenis tanaman termasuk pula budidaya perikanan.
Sementara bidang keamanan kata dia, mendorong masyarakat bergotong royong, menciptakan kondisi lingkungan yang aman, tertib dan konduksif termasuk persoalan pangan.
Tim gabungan penilaian "Kampung Tegep Mandiri" kata dia, terdiri dari unsur kepolisian, TNI, Dinas Kesehatan Bangka Belitung, Dinas Ketahanan Pangan dan lembaga terkait.
"Dibentuknya "Kampung Tegep Mandiri" untuk menanamkan kesadaran masyarakat pada ketiga bidang tersebut," jelasnya.
Tercatat dari 393 desa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kata dia, sudah dibentuk kurang lebih 57 "Kampung Tegep Mandiri" yang tersebar disejumlah wilayah kabupaten.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020