Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau warga yang sudah memiliki hak pilih tidak takut datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada 2020 karena tempat penyelenggaraan pemungutan suara dipastikan aman dari penyebaran COVID-19.
"Sampai sejauh ini masih ada kekhawatiran dari warga atau pemilih untuk datang ke lokasi TPS pada 9 Desember 2020, ini merupakan tugas berat bersama yang harus dicarikan jalan keluar agar pemilih berbondong-sondong datang ke TPS pada saat hari pemungutan suara," kata anggota KPU Kabupaten Bangka Barat, Yulizar di Mentok, Minggu.
Menurut dia, penyelenggaraan Pilkada 2020 di tengah pandemi COVID-19 memang diakui cukup berat, baik dari sisi penyelenggaraan maupun upaya memenuhi target partisipasi sebanyak 77,5 persen dari jumlah pemilih yang saat ini terdata sebanyak 134.414 orang.
Menurut dia, warga pemilih harus diyakinkan agar mau melaksanakan hak pilih pada saat hari pemungutan suara, salah satunya dengan mengajak atau menyosialisasikan penerapan aturan kesehatan yang disiplin selama berada berangkat dari rumah, berada di TPS hingga pulang ke rumah masing-masing.
"Untuk seluruh penyelenggara, pengawas, para saksi dan pemilih yang ada di lokasi TPS kami pastikan aman karena mereka akan menjalankan protokol kesehatan secara tepat dan disiplin," katanya.
Di setiap TPS, kata dia, para petugas penyelenggara dan pengawas sebelumnya sudah menjalani tes cepat deteksi COVID-19 dan selalu menggunakan alat pelindung diri sesuai standar kesehatan yang berlaku.
Sedangkan lokasi TPS sebelum penyelenggaraan pemungutan suara akan disemprot disinfektan terlebih dahulu untuk memastikan keamanan dan kesehatan lokasi, serta disediakan bak tampung air dan sabun untuk cuci tangan.
"Bahkan untuk para pemilih yang kebetulan lupa tidak membawa masker, akan diberikan masker secara gratis oleh petugas jika tidak memungkinkan untuk mengambil masker di rumah pemilih," katanya.
Menurut dia, pola sosialisasi yang dilakukan penyelenggara, pengawas, petugas keamanan dan tim kampanye para pasangan peserta Pilkada 2020 sebaiknya menyertakan informasi yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada para calon pemilih agar mau datang saat hari pemungutan suara.
Yulizar mengatakan, edukasi kepada para warga untuk meyakinkan pemilih aman saat berada di TPS harus terus dilakukan guna meningkatkan partisipasi pemilih.
"Sebenarnya ada pola lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada setiap gelaran pemilu yaitu dengan menyediakan TPS bergerak, yaitu menerjunkan para petugas di TPS datang langsung ke rumah-rumah warga pemilih di wilayah kerja TPS tersebut,"katanya.
Secara teknis, kata dia, petugas penyelenggara dibagi menjadi dua tim dengan didampingi petugas pengawas, petugas keamanan, para saksi peserta pilkada dan petugas kesehatan datang langsung ke rumah pemilih.
"Jika ada regulasi yang mengatur pola ini, kami optimistis tingkat partisipasi bisa mencapai 90 persen karena pemilih tidak perlu datang ke TPS dan pola ini jauh lebih aman dilakukan di tengah pandemi COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Sampai sejauh ini masih ada kekhawatiran dari warga atau pemilih untuk datang ke lokasi TPS pada 9 Desember 2020, ini merupakan tugas berat bersama yang harus dicarikan jalan keluar agar pemilih berbondong-sondong datang ke TPS pada saat hari pemungutan suara," kata anggota KPU Kabupaten Bangka Barat, Yulizar di Mentok, Minggu.
Menurut dia, penyelenggaraan Pilkada 2020 di tengah pandemi COVID-19 memang diakui cukup berat, baik dari sisi penyelenggaraan maupun upaya memenuhi target partisipasi sebanyak 77,5 persen dari jumlah pemilih yang saat ini terdata sebanyak 134.414 orang.
Menurut dia, warga pemilih harus diyakinkan agar mau melaksanakan hak pilih pada saat hari pemungutan suara, salah satunya dengan mengajak atau menyosialisasikan penerapan aturan kesehatan yang disiplin selama berada berangkat dari rumah, berada di TPS hingga pulang ke rumah masing-masing.
"Untuk seluruh penyelenggara, pengawas, para saksi dan pemilih yang ada di lokasi TPS kami pastikan aman karena mereka akan menjalankan protokol kesehatan secara tepat dan disiplin," katanya.
Di setiap TPS, kata dia, para petugas penyelenggara dan pengawas sebelumnya sudah menjalani tes cepat deteksi COVID-19 dan selalu menggunakan alat pelindung diri sesuai standar kesehatan yang berlaku.
Sedangkan lokasi TPS sebelum penyelenggaraan pemungutan suara akan disemprot disinfektan terlebih dahulu untuk memastikan keamanan dan kesehatan lokasi, serta disediakan bak tampung air dan sabun untuk cuci tangan.
"Bahkan untuk para pemilih yang kebetulan lupa tidak membawa masker, akan diberikan masker secara gratis oleh petugas jika tidak memungkinkan untuk mengambil masker di rumah pemilih," katanya.
Menurut dia, pola sosialisasi yang dilakukan penyelenggara, pengawas, petugas keamanan dan tim kampanye para pasangan peserta Pilkada 2020 sebaiknya menyertakan informasi yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada para calon pemilih agar mau datang saat hari pemungutan suara.
Yulizar mengatakan, edukasi kepada para warga untuk meyakinkan pemilih aman saat berada di TPS harus terus dilakukan guna meningkatkan partisipasi pemilih.
"Sebenarnya ada pola lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada setiap gelaran pemilu yaitu dengan menyediakan TPS bergerak, yaitu menerjunkan para petugas di TPS datang langsung ke rumah-rumah warga pemilih di wilayah kerja TPS tersebut,"katanya.
Secara teknis, kata dia, petugas penyelenggara dibagi menjadi dua tim dengan didampingi petugas pengawas, petugas keamanan, para saksi peserta pilkada dan petugas kesehatan datang langsung ke rumah pemilih.
"Jika ada regulasi yang mengatur pola ini, kami optimistis tingkat partisipasi bisa mencapai 90 persen karena pemilih tidak perlu datang ke TPS dan pola ini jauh lebih aman dilakukan di tengah pandemi COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020