Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Kota Pangkalpinang bersama Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung menggelar patroli laut bea cukai, guna mengantisipasi pemasukkan barang ilegal yang merugikan negara dan masyarakat.

"Kegiatan patroli bersama ini salah satu sinergitas kita dengan kepolisian untuk mencegah pemasukan barang ilegal melalui jalur laut," kata Kepala KPPBC Kota Pangkalpinang, Yetty Yulianty di Pelabuhan Pangkalbalam, Jumat.

Ia mengatakan kegiatan patroli bersama Polairud ini, sebagai langkah menegakkan hukum kepabeanan dan cukai yang diamanatkan undang-undang, khususnya wilayah laut Indonesia yang menjadi entry points dengan potensi terdapat kegiatan pelanggaran kepabeanan dan cukai.

"Kita bersama kepolisian laut menggunakan kapal berpatroli kawasan pelabuhan dan titik-titik rawan masuknya barang ilegal seperti narkoba, rokok, miras dan barang-barang tanpa izin lainnya yang akan merugikan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia kegiatan ini juga untuk melindungi sektor industri dari pemasukkan barang ilegal, sehingga terciptanya iklim usaha yang sehat dan masyarakat dari barang-barang terlarang dan berisiko mengancam kesehatan dan keselamatan.

"Pada kegiatan kali ini, kita bersama Polair menandatangani kerja sama peningkatan sinergi tugas operasional dan sumber daya dalam pelaksanaan tugas serta fungsi dalam mencegah masuknya barang-barang ilegal di daerah ini," katanya.

Ia menambahkan peran Patroli Laut Bea Cukai ini sangat pentingdalam menjaga pintu gerbang bangsa ini agar iklim usaha yang ada di dalam negeri tetap sehat, menjadikan Patroli Laut Bea Cukai sebagai tulang punggung Indonesia dalam mengawasi perdagangan internasional.

Demikian juga dengan keaktifannya dalam berkoordinasi antar instansi hingga antar negara, dalam hal ini Ditpolairud Polda Babel menandakan bahwa Patroli Laut Bea Cukai memiliki sikap dan kesiapan.

"Ini sejalan dengan semangat Bea Cukai untuk menjaga keamanan perairan Indonesia baik yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan secara bersama-sama," katanya. 

Pewarta: Try M Hardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020