Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membatasi jumlah peserta Babel Fair 2020, sebagai langkah pemerintah mencegah penularan dan penyebaran COVID-19 selama rangkaian HUT ke-20 Babel pada 21 November 2020 itu.

"Kegiatan Babel Fair kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena lebih mengutamakan penerapan protokol kesehatan COVID-19," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Abdul Fatah saat membuka Babel Fair 2020 di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan berdasarkan laporan panitia penyelenggara, jumlah peserta Babel Fair tahun ini hanya 27 stan dari UMKM, dinas, BUMN dan perwakilan kementerian seperti Kementerian Hukum dan HAM, serta stan Kementerian Keuangan, atau dibatasi jika dibandingkan tahun sebelumnya mencapai ratusan peserta.

"Tujuan kita memang untuk mewadahi UMKM sekaligus, memicu ekonomi masyarakat di tengah pendemi ini. Namun, penerapan protokol menjadi yang utama, dengan senantiasa menerapkan 3M," ujarnya.

Menurut dia apa yang ditampilkan saat ini, saya lihat cukup baik dan mampu bersaing. Mulai dari rasa sampai kepada pengepakan, saat saya coba tadi sudah cukup baik.

"Ini menjadi bentuk dukungan pemprov yang terus mendorong digitalisasi di sektor UMKM. Apalagi pemasaran produk UMKM saat ini sudah masuk ke e-commerce dan diharapkan, terobosan ini bisa membuat produk-produk UMKM kita memiliki daya saing global," kataanya.

Ketua Panitia Penyelenggara Babel Fair 2020, Qhadafi mengatakan bahwa kegiatan Babel Fair tahun 2020 membatasi jumlah lapak, sesuai dengan aturan penyelenggaraan protokol Covid-19.

"Jumlah total stan sebanyak 27 lapak dengan rincian 17 stand berada dalam ruangan dan 10 stand UMKM di luar ruangan," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020