Banda Aceh, 8/2 (Antara Babel) - Delapan nelayan Aceh yang saat ini berada di Kepulauan Nikobar, India menunggu bantuan pemerintah untuk pembebasan dan pemulangan mereka.

         "Sepengetahuan saya saat ini ada delapan nelayan Aceh yang di tahan di Nikobar, mereka sangat berharap bantuan dari Pemerintah Aceh dan Indonesia agar dapat segera bebas," kata Ridwan Muhammad di Banda Aceh, Jumat.

         Ridwan Muhammad yang baru berkumpul kembali dengan keluarga setelah dikarantina selama empat bulan di kantor pengawas polisi selatan Andaman, India juga menyebutkan, tiga dari lima nelayan itu telah menjalani pemeriksaan dan mereka sudah dapat kembali ke Aceh.

         Ketiga nelayan yakni Basri asal Kampung Jawa, Kota Banda Aceh, Safari asal Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat dan Muhib warga Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya sudah tiga bulan lebih di tahan aparat keamanan India.

         "Selama tiga bulan mereka bersama saya, sebenarnya mereka juga sudah bisa pulang, tinggal menunggu biaya transportasi dan administrasi," kata nelayan yang terdampar di Kepulauan Nikobar pada awal Oktober 2012 itu.

         Ridwan Muhammad juga menyebutkan ia tidak mengetahui nasib lima nelayan Aceh lainnya.

         "Kalau tidak salah lima nelayan yang belum kami ketahui nasibnya itu berasal dari Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat," katanya.

         Ridwan Muhammad bersama rekannya Musri kembali ke Tanah Air setelah mendapat bantuan KBRI New Delhi, Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah Aceh.

         Kedua nelayan yang terdampar di Kepulauan Nikobar akibat kerusakan mesin perahu saat mencari ikan di laut Malaka itu kini telah berkumpul kembali bersama keluarga.

Pewarta:

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013