Jakarta (Antara Babel) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan ekspresi dan harapan anak-anak yang ditulis secara jernih dan dibukukan bertajuk "Surat untuk Presiden: Merajut Aspirasi Mengawal Demokrasi" menyadarkan masyarakat terhadap janji Presiden Jokowi saat kampanye.

"Saat ini, Pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui 100 hari, sehingga banyak pihak yang melakukan evaluasi," kata Hidayat Nur Wahid pada peluncuran buku "Surat untuk Presiden: Merajut Aspirasi Mengawal Demokrasi" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Menurut Hidayat, peluncuran buku "Surat untuk Presiden: Merajut Aspirasi Mengawal Demokrasi" dalam konteks MPR RI, menjadi evaluasi dan mengingatkan masyarakat perihal janji-janji calon presiden pada saat kampanye.

Tulisan anak-anak yang kemudian dibukukan, kata dia, menunjukkan harapannya untuk menghadirkan Indonesia yang natural.

"Ternyata anak-anak ini mencatat dengan baik apa-apa yang dijanjikan Presiden. Isi surat anak-anak ini menunjukkan betapa natural dan alamiahnya Indonesia, sejalan dengan sosialisasi UUD NRI 1945," katanya.

Menurut Hidayat Nur Wahid, demokrasi di Indonesia adalah demokrasi Pancasila di mana semua elemen masyarakat dapat mengekspresikan kebebasannya yang bertanggungjawab.

Melalui buku "Surat untuk Presiden" ini, kata dia, mengungkap keterbukaan dari ekspresi dan harapan banyak pihak seperti anak-anak, remaja, lembaga pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, hingga lembaga tinggi negara.

"Kondisi ini harus kita jaga agar tetap tumbuh suasana demokratis yang baik sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara terhormat di dunia," kata Hidayat.

Hidayat mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk terus menegakkan demokrasi berdasarkan Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, sehingga tidak ada jalan lagi bagi kelompok radikalisme dan terorisme untuk melakukan propaganda di Indonesia.

Konsensus kebangsaan tersebut, kata dia, sudah mengakomodasi ketentuan-ketentuan hak asasi manusia (HAM).

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015