Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membantu pemasaran berbagai produk yang dihasilkan warga desa yang masuk program one village one product atau satu desa satu produk unggulan.

"Pemasaran masih menjadi salah satu kendala yang dihadapi warga, kami berharap dengan penggencaran promosi ini akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan warga desa OVOP," kata Petugas Penyuluh Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat Ridwan Sho'im Hidayat di Mentok, Sabtu.

Ia mengatakan, sampai saat ini di Kabupaten Bangka Barat sudah terbentuk delapan OVOP dengan keunggulan produk khas desa masing-masing dan berbeda.

Sebanyak delapan desa OVOP itu terdiri dari Desa Dendang dengan produk anyaman serat alami tanaman sulur resam, Desa Terentang dengan produk kerajinan rotan, Pangkalberas penghasil madu kelulut, dan Belolaut penghasil pempek udang.

Selanjutnya, Desa Teluklimau dengan produk unggulan teh daun kelor, Desa Ketap penghasil teh tayu, Airnyatoh pemroduksi teri asin, dan Desa Airkuang dengan produk unggulan kuliner aneka bakso.

"Setelah ditetapkan menjadi desa OVOP, terdapat peningkatan produksi, namun belum begitu menanjak. Kami akan terus berusaha bersama pemerintah desa membantu memasarkan melalui jaringan yang ada," katanya.

Beberapa pola pemasaran yang akan dikembangkan berupa promosi melalui media sosial dan media dalam jaringan lain yang terhubung dengan jejaring regional dan nasional.

Selain itu, pola pembinaan dan pendampingan akan terus dilakukan agar produk yang dihasilkan semakin inovatif dan mampu bersaing di pasar luar daerah.

"Dengan berbagai keunggulan dan kekhasan yang dimiliki produk OVOP ini, sebagai tahap awal kami targetkan minimal mereka bisa dikenal di tingkat provinsi," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021