Kenaikan harga lada di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dari Rp76 ribu per kilogram menjadi Rp82 ribu per kilogramnya dinilai belum menguntungkan petani dikarenakan belum memasuki musim panen sehingga stok lada masih terbatas.

"Sayangnya ketika harga lada naik stok barang kosong dan belum waktu panen sehingga belum menguntungkan petani," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, Minggu.

Menurut dia, harga lada di Kabupaten Belitung tercatat terus mengalami kenaikan dari Rp62 ribu per kilogram naik menjadi Rp76 ribu per kilogram hingga mencapai Rp82 ribu per kilogramnya.

Kendati demikian, lanjut Hamzah, kenaikan harga lada dinilai belum menguntungkan petani lada karena sekarang ini belum memasuki waktu musim panen lada sehingga stok lada terbatas.

"Yang merasakan hanya petani pengumpul misalnya mereka berkebun lada namun juga menerima penjualan lada dari petani lada lainnya tetapi itu pun stok lama atau tahun lalu mereka beli Rp62 ribu dan dijual sekarang Rp82 ribu per kilogram," ujarnya.

Disamping itu, lanjut Hamzah, produksi lada tahun ini juga diperkirakkan mengalami penurunan dikarenakan faktor cuaca yang kurang baik dan intensitas hujan melanda wilayah itu cukup tinggi.

"Faktor cuaca memang tidak bisa dihindari karena banyak hujan maka banyak bunga yang rontok sehingga tidak bisa menjadi buah akibat terkena air hujan," katanya.

Ia berharap, harga lada terus mengalami kenaikan hingga bulan Agustus mendatang atau pada waktu memasuki waktu panen.

"Karena panen lada di Belitung sekitar bulan Juni dan Juli dan Agustus sudah selesai panen," ujarnya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021