Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengandalkan sektor pertanian untuk memperkuat pondasi perekonomian masyarakat di tengah pandemi virus Corona.
"Banyak sektor yang terpuruk sebagai dampak virus Corona dan kami melihat sektor pertanian masih tetap kuat, ini terus kita perkuat dan dikembangkan," kata Wakil Bupati Bangka Tengah Herry Erfian di Koba, Sabtu.
Menurut dia, pertanian komoditas hortikultura sangat strategis untuk dikembangkan guna memperkuat ekonomi masyarakat dan ketahanan pangan daerah.
"Kami sudah mendorong para kelompok tani di seluruh kecamatan, untuk tetap bertahan dan terus bersemangat bertani karena hasilnya bisa dinikmati dalam rentang waktu lebih panjang," ujarnya.
Ia mencontohkan, tanaman hortikultura jenis cabai merah, bawang, dan jagung memiliki potensi ekonomi cukup bagus bagi warga daerah itu.
"Kami sudah mendatangi beberapa sentra pertanian hortikultura di antaranya di Kecamatan Lubuk Besar, Sungaiselan, dan Kecamatan Namang yang sudah tergolong berhasil," ujarmya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah Sajidin mengatakan produksi cabai merah di daerah itu dalam dua tahun terakhir sudah cukup baik yaitu mencapai rata-rata 8 ton per hektare.
"Secara keseluruhan area tanam cabai merah milik kelompok tani yang dibina pemerintah daerah mencapai sekitar 400 hektare, itu belum termasuk area cabai merah milik warga secara personal," ujarnya.
Demikian juga lahan tanam bawang merah, kata dia, sudah mencapai sekitar 150 hektare dengan keberadaan Kecamatan Lubuk Besar menjadi salah satu sentra tanaman bawang merah.
"Sementara pembudidayaan tanaman jagung memang belum begitu banyak, luas tanam juga masih sedikit namun produksinya cukup baik dimana produksi satu hektare lahan mencapai puluhan ton," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Banyak sektor yang terpuruk sebagai dampak virus Corona dan kami melihat sektor pertanian masih tetap kuat, ini terus kita perkuat dan dikembangkan," kata Wakil Bupati Bangka Tengah Herry Erfian di Koba, Sabtu.
Menurut dia, pertanian komoditas hortikultura sangat strategis untuk dikembangkan guna memperkuat ekonomi masyarakat dan ketahanan pangan daerah.
"Kami sudah mendorong para kelompok tani di seluruh kecamatan, untuk tetap bertahan dan terus bersemangat bertani karena hasilnya bisa dinikmati dalam rentang waktu lebih panjang," ujarnya.
Ia mencontohkan, tanaman hortikultura jenis cabai merah, bawang, dan jagung memiliki potensi ekonomi cukup bagus bagi warga daerah itu.
"Kami sudah mendatangi beberapa sentra pertanian hortikultura di antaranya di Kecamatan Lubuk Besar, Sungaiselan, dan Kecamatan Namang yang sudah tergolong berhasil," ujarmya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah Sajidin mengatakan produksi cabai merah di daerah itu dalam dua tahun terakhir sudah cukup baik yaitu mencapai rata-rata 8 ton per hektare.
"Secara keseluruhan area tanam cabai merah milik kelompok tani yang dibina pemerintah daerah mencapai sekitar 400 hektare, itu belum termasuk area cabai merah milik warga secara personal," ujarnya.
Demikian juga lahan tanam bawang merah, kata dia, sudah mencapai sekitar 150 hektare dengan keberadaan Kecamatan Lubuk Besar menjadi salah satu sentra tanaman bawang merah.
"Sementara pembudidayaan tanaman jagung memang belum begitu banyak, luas tanam juga masih sedikit namun produksinya cukup baik dimana produksi satu hektare lahan mencapai puluhan ton," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021