Sungailiat (Antara Babel) - Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rahmat Irawan mengusulkan meminta bantuan Perancis "Agence Française de Development" (AFD) membantu pengerukan alur muara Air Kantong.

Sebab alur itu menjadi pintu keluar masuk kapal nelayan, katanya di Sungailiat, Kamis..

"Saya sedang melakukan usaha terobosan mengusulkan ke pihak negara donatur terutama negara Perancis untuk membantu pengerukan alur muara Air Kantong yang mengalami pendangkalan pasir laut sehingga menghambat bagi keluar masuknya kapan nelayan," ujarnya.

Dia mengharapkan selain usulannya tersebut disetujui oleh negara yang dimaksudkan, ada dukungan penuh dari semua lapisan masyarakat, terutama pelaku usaha perikanan tangkap yang melakukan aktivitas di wilayah produksi itu.

"Badan Perancis untuk pembangunan (AFD) diberi mandat oleh Pemerintah Perancis untuk hadir di empat negara berkembang, salah satunya di Indonesia untuk membantu kegiatan proyek yang turut andil dalam pengelolaan barang publik dunia yang lebih baik. Kegiatan AFD difokuskan pada tiga prioritas yaitu,  memerangi penyakit menular dan berkembang, memerangi perubahan iklim, dan melestarikan keanegaragaman hayati," katanya.

Persoalan pendangkalan muara Air Kantong kata dia, harus segera diselesaikan mengingat muara itu adalah satu-satunya pintu keluar masuk  kapal nelayan menuju kolam pelabuhan perikanan atau wilayah produksi hasil perikanan tangkap.

"Kondisi muara Air Kantong sangat memprihatinkan, dimana dengan penumpukan pasir dengan volume cukup banyak mengakibatkan pula penyempitan, kapal nelayan tradisional  berkapasitas rata-rata lima sampai 10 gross ton mengalami kesulitan bahkan terpaksa menunda untuk masuk ke pelabuhan maupun ke luar hendak melaut sambil menunggu air laut kembali pasang," jelasnya.

Menurutnya, pada saat terjadi air laut surut terdapat sejumlah kapal nelayan yang terpaksa mengalihkan berlabuh ke tempat lain seperti di pantai Rebo maupun tempat lainnya.

"Awalnya kami berharap pihak ketiga yang sudah ada kesepakatan dengan pemerintah daerah setempat segera melakukan pengerukan muara tersebut, tetapi hingga sekarang belum nampak realisasi yang memuaskan bagi nelayan," katanya.    
      
Dia mengatakan, dirinya mengusulkan bantuan dari negara Perancis karena selain negara itu ditugaskan membantu sejumlah proyek di Indonesia yang sesuai dengan tujuannya, ditinjau dari kemampuan anggaranpun kalau dibebankan ke pemerintah daerah tentu memberatkan sekali karena keterbatasan APBD setempat.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015