Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meneguhkan komitmen dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal agar bisa menjadi salah satu alat kontrol sosial.
"Melalui pembentukan kepengurusan Lembaga Adat Melayu, kami berharap mereka bekerja dengan profesional, sesuai tugas pokok dan fungsi yang sudah ditentukan," kata Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan, kehadiran Lembaga Adat Melayu Kota Pangkalpinang diharapkan bisa ikut serta dalam menjaga nilai-nilai agama, adat istiadat, budaya dan bahasa sehingga dapat menjadi pengingat kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.
"Kami berharap banyak para pengurus yang sudah dipilih bukan hanya sekadar mengisi formalitas kelembagaan, namun bekerja dan hadir di tengah masyarakat untuk bersama-sama melestarikan warisan luhur pendahulu," katanya.
Tugas Lembaga Adat Melayu (LAM) yang tercantum dalam Surat Keputusan Wali Kota Pangkalpinang Nomor 118/Kep Dikbud/2021 tanggal 4 Februari 2021 tentang Pembentukan Kepengurusan Lembaga Adat Melayu Kota Pangkalpinang Masa Bakti Tahun 2021-2025 adalah membantu pemerintah kota melestarikan objek kemajuan kebudayaan daerah.
LAM Kota Pangkalpinang masa bakti 2021-2025 diketuai Hermawan Abdul Mutholib atau dikenal Haji Heri, pemilik Kampung Tiga Orang Tua Tunu.
Dalam upaya pelestarian kebudayaan di daerah itu, diharapkan tidak hanya monoton mengurusi acara seremonial dengan baju adat semata, namun juga berbagai kekayaan budaya yang telah turun temurun.
Maulan Aklil juga berjanji untuk tidak membawa LAM Kota Pangkalpinang dalam kegiatan yang berkaitan dengan urusan politik agar bisa lebih leluasa dalam bergerak bersama warga setempat untuk kehidupan yang lebih baik dengan tetap berpijak pada nilai adat dan budaya yang ada.
Ia mencontohkan, dukungan dari LAM Kota Pangkalpinang dalam pembubaran lokalisasi Telukbayur, Paritenam, merupakan salah satu motivasi yang dibutuhkan pemerintah untuk menghilangkan praktik-praktik prostitusi di daerah itu.
"Selama saya masih menjadi wali kota, saya akan terus mendukung kerja LAM Kota Pangkalpinang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Melalui pembentukan kepengurusan Lembaga Adat Melayu, kami berharap mereka bekerja dengan profesional, sesuai tugas pokok dan fungsi yang sudah ditentukan," kata Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan, kehadiran Lembaga Adat Melayu Kota Pangkalpinang diharapkan bisa ikut serta dalam menjaga nilai-nilai agama, adat istiadat, budaya dan bahasa sehingga dapat menjadi pengingat kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.
"Kami berharap banyak para pengurus yang sudah dipilih bukan hanya sekadar mengisi formalitas kelembagaan, namun bekerja dan hadir di tengah masyarakat untuk bersama-sama melestarikan warisan luhur pendahulu," katanya.
Tugas Lembaga Adat Melayu (LAM) yang tercantum dalam Surat Keputusan Wali Kota Pangkalpinang Nomor 118/Kep Dikbud/2021 tanggal 4 Februari 2021 tentang Pembentukan Kepengurusan Lembaga Adat Melayu Kota Pangkalpinang Masa Bakti Tahun 2021-2025 adalah membantu pemerintah kota melestarikan objek kemajuan kebudayaan daerah.
LAM Kota Pangkalpinang masa bakti 2021-2025 diketuai Hermawan Abdul Mutholib atau dikenal Haji Heri, pemilik Kampung Tiga Orang Tua Tunu.
Dalam upaya pelestarian kebudayaan di daerah itu, diharapkan tidak hanya monoton mengurusi acara seremonial dengan baju adat semata, namun juga berbagai kekayaan budaya yang telah turun temurun.
Maulan Aklil juga berjanji untuk tidak membawa LAM Kota Pangkalpinang dalam kegiatan yang berkaitan dengan urusan politik agar bisa lebih leluasa dalam bergerak bersama warga setempat untuk kehidupan yang lebih baik dengan tetap berpijak pada nilai adat dan budaya yang ada.
Ia mencontohkan, dukungan dari LAM Kota Pangkalpinang dalam pembubaran lokalisasi Telukbayur, Paritenam, merupakan salah satu motivasi yang dibutuhkan pemerintah untuk menghilangkan praktik-praktik prostitusi di daerah itu.
"Selama saya masih menjadi wali kota, saya akan terus mendukung kerja LAM Kota Pangkalpinang," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021