Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengajak anak-anak untuk menanam sedikitnya 25 pohon sebagai salah satu bentuk usaha pelestarian alam.
"Ibu berharap mari kita menanam pohon seumur hidup kita paling tidak sebanyak 25 batang pohon," ujar Menteri LHK Siti dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 2021, dipantau secara virtual dari Jakarta, Selasa.
Siti menjelaskan hal itu penting karena pohon berperan penting dalam ekosistem, termasuk dalam siklus air. Ketiadaan pepohonan akan membuat air langsung masuk ke tanah yang memperbesar potensi erosi atau pengikisan lapisan tanah.
Terjadinya erosi akan dapat menyebabkan bencana alam yang merugikan manusia seperti terjadinya banjir dan longsor.
Karena itu peran pohon sangat besar dalam siklus air dan perlu usaha untuk menambah jumlah tutupan hutan di Indonesia.
Untuk mencapai penanaman pohon tersebut, dia menyarankan dapat melakukannya di momen-momen khusus seperti ulang tahun agar dapat melakukan penanaman 25 pohon masing-masing individu.
Dalam kesempatan itu Siti juga mengingatkan anak-anak untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia mengingat banyak yang masuk dalam daftar terancam punah.
Dia mendorong agar anak-anak belajar mengenai kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia sebagai langkah awal pelestarian. Dia memberi contoh beberapa fauna Indonesia yang dikenal dunia seperti anoa, badak, gajah orang utan, komodo, dan harimau.
"Mari kita mencintai flora dan fauna, banyak jenis tanaman dan satwa kita yang terancam punah sehingga kita perlu belajar agar dapat melestarikannya," kata Siti.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Ibu berharap mari kita menanam pohon seumur hidup kita paling tidak sebanyak 25 batang pohon," ujar Menteri LHK Siti dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 2021, dipantau secara virtual dari Jakarta, Selasa.
Siti menjelaskan hal itu penting karena pohon berperan penting dalam ekosistem, termasuk dalam siklus air. Ketiadaan pepohonan akan membuat air langsung masuk ke tanah yang memperbesar potensi erosi atau pengikisan lapisan tanah.
Terjadinya erosi akan dapat menyebabkan bencana alam yang merugikan manusia seperti terjadinya banjir dan longsor.
Karena itu peran pohon sangat besar dalam siklus air dan perlu usaha untuk menambah jumlah tutupan hutan di Indonesia.
Untuk mencapai penanaman pohon tersebut, dia menyarankan dapat melakukannya di momen-momen khusus seperti ulang tahun agar dapat melakukan penanaman 25 pohon masing-masing individu.
Dalam kesempatan itu Siti juga mengingatkan anak-anak untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia mengingat banyak yang masuk dalam daftar terancam punah.
Dia mendorong agar anak-anak belajar mengenai kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia sebagai langkah awal pelestarian. Dia memberi contoh beberapa fauna Indonesia yang dikenal dunia seperti anoa, badak, gajah orang utan, komodo, dan harimau.
"Mari kita mencintai flora dan fauna, banyak jenis tanaman dan satwa kita yang terancam punah sehingga kita perlu belajar agar dapat melestarikannya," kata Siti.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021