London (Antara Babel) - Dalam satu kesempatan langka, para astronom dan peneliti kanker
melakukan riset bersama guna mempelajari kanker payudara dengan
menggunakan software penganalisis citra yang aslinya dikembangkan untuk mengeksplorasi bintang-bintang.
Sistem
otomatis ini menawarkan cara cepat dalam menguji apakah satu tumor itu
agresif. Suatu saat metode ini membuat para ahli patologi (ahli
penyakit) tak lagi mengandalkan mikroskop dalam menjejak
perbedaan-perbedaan tipis pada sampel-sampel yang lagi ditelitinya.
Para
ilmuwan dari Universitas Cambridge, Rabu, menyebut algoritma-algoritma
astonomik atau prosedur-prosedur pemecah masalah yang diadaptsi ke
biologi, terbukti jauh lebit cepat dan akurat dari prosedur analisis
tumor pada umumnya.
Sudah lama para astronom menggunakan sistem komputer canggih untuk menjumput objek-objek kabur di langit malam, sementara software yang
digunakan tim peneliti Cambridge ini mulanya dikembangkan untuk
membantu mencari planet-planet yang bisa ditinggali kehidupan.
Tapi metode dan software
ini tak pernah digunakan pada bidang biomedis, hingga sekarang.
Keduanya belum digunakan sebanyak dari yang semestinya, kata kepala
peneliti Raza Ali yang adalah ahli patologi dari Pusat Kanker Institut
Cambridge, Inggris, seperti dikutip Reuters.
Ali
dan para koleganya telah mengamati sekitar 2.000 sampel tumor dan
mendapati sistem algoritma astronomik bisa memproses sampel-sampel itu
dalam sehari, padahal jika menggunakan analisis manual dibutuhkan waktu
seminggu.
Para ilmuwan kini berencana melakukan
penelitian lebih luas dengan melibatkan sampel-sampel dari 20.000 lebih
pasisen kanker payudara, guna menyempurnakan pendekatan ilmiah ini.
Meneliti
sampel tumor adalah bagian kunci dari perlakuan kepada penderita kanker
payudara, mengingat perbedaan-perbedaan pada sampel bisa menunjukkan
apakah satu tumor memperlihatkan protein tertentu.
Hasil yang positif berarti seorang pasien bisa cocok dengan obat tertentu seperti Herceptin buatan Roche.
Ali mengatakan metodenya adalah yang pertamakali mengadaptasi astronomi.
Tim
peneliti kanker dan astronom Cambridge yang menerbitkan hasil temuannya
pada British Journal of Cancer tersebut, telah menempatkan semua
algoritma dan gambar mereka pada domain publik, dengan harapan mendorong
kolaborasi penelitian lebih luas lagi, demikian Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013