Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kepulauan Provinsi Bangka Belitung menyatakan pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) Desa untuk kebutuhan tiga bulan sekaligus, untuk mempercepat alokasi BLT di tengah pendemi COVID-19.
"Saat ini BLT desa dapat disalurkan dengan pengajuan untuk kebutuhan paling banyak 3 bulan," kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kepulauan Babel Fahma Sari Fatma di Pangkalpinang, Minggu.
Alokasi BLT desa untuk kebutuhan tiga bulan sekaligus ini sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 94/PMK.07/2021 tentang Perubahan atas PMK Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 Dalam Rangka Mendukung Penanganan Pandemi Covid-19 dan dampaknya.
"DJPb bersama kepala daerah se-Babel telah melakukan rapat koordinasi dalam mempercepat penyaluran BLT Desa ini, sebagai langkah mengendalikan peningkatan kasus COVID-19 di daerah ini," ujarnya.
Ketentuan penyaluran BLT Desa dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Desa (RKD) yang semula disalurkan untuk kebutuhan per bulan. Oleh karena itu, pemda dapat mengajukan kebutuhan BLT Desa 3 bulan sekaligus ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
"Dalam penyalurannya kepada keluarga penerima manfaat (KPM) tetap tidak boleh melebihi bulan berkenaan, misalnya pada Juli 2021 maka alokasi untuk Agustus belum dapat diberikan kepada KPM. Pemberian BLT Desa bulan Agustus dilakukan nanti ketika sudah memasuki Agustus," katanya.
Relaksasi pengajuan penyaluran untuk kebutuhan paling banyak 3 bulan ini, tentunya akan sangat membantu desa-desa terpencil, yang jauh dari lokasi bank sehingga tidak setiap bulan mondar-mandir ke Bank.
Fahma mengingatkan bahwa potensi pengendapan kas (idle money) di RKD kemungkinan terjadi. Kiranya hal ini tidak menimbulkan peluang terjadinya penyalahgunaan dana yang sudah masuk ke RKD tersebut.
"BLT Desa tersebut hendaknya benar-benar dijaga, diperuntukkan dan salurkan tepat waktu kepada KPM karena BLT Desa merupakan bentuk jaring pengaman sosial Pemerintah dalam membantu masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari sebagai imbas dari pandemi COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Saat ini BLT desa dapat disalurkan dengan pengajuan untuk kebutuhan paling banyak 3 bulan," kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kepulauan Babel Fahma Sari Fatma di Pangkalpinang, Minggu.
Alokasi BLT desa untuk kebutuhan tiga bulan sekaligus ini sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 94/PMK.07/2021 tentang Perubahan atas PMK Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 Dalam Rangka Mendukung Penanganan Pandemi Covid-19 dan dampaknya.
"DJPb bersama kepala daerah se-Babel telah melakukan rapat koordinasi dalam mempercepat penyaluran BLT Desa ini, sebagai langkah mengendalikan peningkatan kasus COVID-19 di daerah ini," ujarnya.
Ketentuan penyaluran BLT Desa dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Desa (RKD) yang semula disalurkan untuk kebutuhan per bulan. Oleh karena itu, pemda dapat mengajukan kebutuhan BLT Desa 3 bulan sekaligus ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
"Dalam penyalurannya kepada keluarga penerima manfaat (KPM) tetap tidak boleh melebihi bulan berkenaan, misalnya pada Juli 2021 maka alokasi untuk Agustus belum dapat diberikan kepada KPM. Pemberian BLT Desa bulan Agustus dilakukan nanti ketika sudah memasuki Agustus," katanya.
Relaksasi pengajuan penyaluran untuk kebutuhan paling banyak 3 bulan ini, tentunya akan sangat membantu desa-desa terpencil, yang jauh dari lokasi bank sehingga tidak setiap bulan mondar-mandir ke Bank.
Fahma mengingatkan bahwa potensi pengendapan kas (idle money) di RKD kemungkinan terjadi. Kiranya hal ini tidak menimbulkan peluang terjadinya penyalahgunaan dana yang sudah masuk ke RKD tersebut.
"BLT Desa tersebut hendaknya benar-benar dijaga, diperuntukkan dan salurkan tepat waktu kepada KPM karena BLT Desa merupakan bentuk jaring pengaman sosial Pemerintah dalam membantu masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari sebagai imbas dari pandemi COVID-19," katanya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021