Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Semarang akan membantu produksi dan suplai oksigen bagi penanganan COVID-19 di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie di Tanjung Pandan, Senin mengatakan KRI Semarang diperkirakan akan tiba di Belitung pada, Selasa (10/8) besok.
"Berdasarkan informasi KRI Semarang akan tiba besok pagi dan saat ini kami sedang melakukan persiapan menunggu kedatangan KRI tersebut," katanya.
Menurut dia, sebelumnya Kabupaten Belitung sempat mengalami kondisi darurat oksigen terutama di rumah sakit yang merawat dan menangani pasien COVID-19.
Hal tersebut disebabkan oleh mesin produksi oksigen milik satunya-satunya perusahaan produsen oksigen di daerah itu yaitu Target Jayanti mengalami kerusakan sehingga mempengaruhi kemampuan produksinya.
"Pihak produsen hanya menggunakan mesin kecil dengan kapasitas produksi maksimal 40 tabung ukuran 6m3 per hari," katanya.
Dikatakan Isyak, mengingat situasi Belitung darurat oksigen maka pihaknya melakukan berbagai upaya dengan menghubungi pemerintah pusat, pemrintah provinsi dan instansi lain termasuk dengan Danlanal Bangka Belitung.
"Hasil koordinasi awal dengan Mabes TNI AL yang merespon dengan sangat cepat kebutuhan oksigen di Belitung. Danlanal Babel Gubernur merespon juga dengan sangat sigap dan cepat untuk menghadirkan KRI Semarang," ujarnya.
Dengan kedatangan KRI tersebut maka pihaknya diminta untuk menyiapkan sebanyak 500 tabung oksigen kosong ukuran 6m3 untuk segera diisi di KRI Semarang ketika tiba di perairan Tanjung Pandan.
"Kebutuhan oksigen di Belitung sendiri kurang lebih di rumah sakit membutuhkan 120 tabung ukuran 6m3 setiap harinya," kata Isyak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie di Tanjung Pandan, Senin mengatakan KRI Semarang diperkirakan akan tiba di Belitung pada, Selasa (10/8) besok.
"Berdasarkan informasi KRI Semarang akan tiba besok pagi dan saat ini kami sedang melakukan persiapan menunggu kedatangan KRI tersebut," katanya.
Menurut dia, sebelumnya Kabupaten Belitung sempat mengalami kondisi darurat oksigen terutama di rumah sakit yang merawat dan menangani pasien COVID-19.
Hal tersebut disebabkan oleh mesin produksi oksigen milik satunya-satunya perusahaan produsen oksigen di daerah itu yaitu Target Jayanti mengalami kerusakan sehingga mempengaruhi kemampuan produksinya.
"Pihak produsen hanya menggunakan mesin kecil dengan kapasitas produksi maksimal 40 tabung ukuran 6m3 per hari," katanya.
Dikatakan Isyak, mengingat situasi Belitung darurat oksigen maka pihaknya melakukan berbagai upaya dengan menghubungi pemerintah pusat, pemrintah provinsi dan instansi lain termasuk dengan Danlanal Bangka Belitung.
"Hasil koordinasi awal dengan Mabes TNI AL yang merespon dengan sangat cepat kebutuhan oksigen di Belitung. Danlanal Babel Gubernur merespon juga dengan sangat sigap dan cepat untuk menghadirkan KRI Semarang," ujarnya.
Dengan kedatangan KRI tersebut maka pihaknya diminta untuk menyiapkan sebanyak 500 tabung oksigen kosong ukuran 6m3 untuk segera diisi di KRI Semarang ketika tiba di perairan Tanjung Pandan.
"Kebutuhan oksigen di Belitung sendiri kurang lebih di rumah sakit membutuhkan 120 tabung ukuran 6m3 setiap harinya," kata Isyak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021