Dalam rangka memperingati HUT Pramuka yang ke-60, pengurus Saka Widya Budaya Bakti Daerah Kepulauan Bangka Belitung (Babel), bekerjasama dengan Gudep 109 dan Gudep 110 (SMA Negeri 4) menghasilkan karya video yang menampilkan kebudayaan Bangka Belitung yaitu berupa tarian, memperkenalkan kain cual dan ikon wisata Jembatan Emas, Rabu.

Kepala dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga, Suharto, selaku ketua Majelis Pembimbing Saka (Kamabisaka), berharap dari Saka Budaya Bakti dapat melestarikan kebudayaan Bangka Belitung yang elok kepada khalayak ramai.

Saat pembuatan video tersebut, Ketua pimpinan Saka Widya Budaya Bakti Daerah Kepulauan Bangka Belitung, Pupung P. Damayanti mengatakan bahwa Saka Widya Budaya Bakti merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang Pendidikan dan Kebudayaan khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya dan museum yang dapat diterapkan pada diri dan lingkungan.

Oleh karena itu, untuk  memperingati hari pramuka yang jatuh tanggal 14 Agustus 2021, dari Saka Widya Budaya Bakti dan Saka  Pariwisata mengangkat Krida (satuan kecil bagian dari karya pramuka) dalam Saka Budaya Bakti agar anggota nya lebih mengenal Krida seni dan film, Krida sejarah, Krida cagar budaya dan lain sebagainya.

"Untuk sektor wisata, mereka diarahkan untuk lebih mengenal destinasi wisata. Pada hari ini kita memilih jembatan emas sebagai destinasi wisata kita," ujar Pupung.

Dalam pembuatan video ini juga diperkenalkan keindahan kain batik dan kain tenun cual kebanggaan Bangka Belitung untuk dapat dipromosikan keseluruh pelosok negeri.

"Dengan ini (video Saka Widya Budaya Bakti), maka orang-orang diluar pulau Bangka Belitung akan mengetahui bahwa Babel memiliki batik dan kain tenun cual," katanya.

Dewasa ini, Media promosi menggunakan video dan disebarkan melalui media sosial dianggap lebih efektif dalam mengenalkan kekayaan budaya secara masif dengan jangkauan yang lebih luas tanpa mengenal ruang dan waktu.

Tidak hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwa dalam pembuatan video Saka widya budaya bakti juga menampilkan tarian daerah dan alat musik daerah yang menarik sebagai bagian dari kekayaan budaya. 

Tarian yang ditampilkan merupakan kreatifitas bersama yang menunjukkan tentang harmonisasi dari budaya kearifan lokal. Kain cual yang ditampilkan dalam video pun memiliki berbagai motif yang diantaranya adalah motif kucing tidur, bunga tabur dan lain sebagainya.

Pupung menjelaskan, bahwa kegiatan peringatan Saka Widya Budaya Bakti biasanya dilakukan secara seremonial seperti melakukan upacara dan kegiatan yang berkumpul, namun dimasa pandemi ini peringatan tersebut diubah dengan membuat karya yang lebih bermanfaat.

Disampaikan oleh Pupung, dengan kegiatan pada hari ini membuat para anggota pramuka sangat menikmati aktifitasnya. Kemudian, Jembatan emas di pilih karena merupakan ikon Bangka Belitung yang akan lebih ditonjolkan sebagai destinasi wisata.

Di masa pandemi ini kegiatan berkumpul diminimalisir dan diubah, sehingga kita mengubah tata cara peringatan seperti ini. Ini adalah upaya yang dilakukan agar anggota pramuka kita tetap beraktifitas dan tidak jenuh berada dirumah," tutupnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021