Jakarta (Antara Babel) - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan partainya akan tetap menjadi penyeimbang pascaKongres ke-III Partai Demokrat Mei mendatang.
"Kami akan tetap bertahan (sebagai partai penyeimbang). Tidak ada keinginan bergabung baik ke Koalisi Merah Putih maupun Koalisi Indonesia Hebat," kata SBY seusai membuka acara Silatnas ke-II Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD) di Jakarta, Kamis malam.
SBY mengatakan posisi Demokrat sebagai penyeimbang dan tidak masuk dalam Koalisi Indonesia Hebat maupun Koalisi Merah Putih memiliki tujuan baik, yakni tidak mau berhadapan secara frontal antar-koalisi politik.
"Kami tidak mau berhadap-hadapan secara frontal. Situasi pasca-pilpres terbelah kekuatan politik, dan kalau pertentangan terlalu tajam tidak baik, politik akan gaduh," jelas dia.
Menurut dia posisi penyeimbang yang ditempuh Demokrat memiliki makna tiga hal, yakni kader Demokrat yang menjabat anggota eksekutif akan loyal terhadap pemerintah, Partai Demokrat akan mendukung kebijakan dan keputusan pemerintahan Jokowi yang baik untuk rakyat, serta Partai Demokrat akan mengoreksi kebijakan pemerintah yang dirasa tidak tepat.
"Kami memberikan mandat kepada pak Jokowi, pimpin lah kami sebaik-baiknya, agar Indonesia 2019 lebih baik dari sekarang. Kami loyal, agar pemerintah mengemban tugas, tapi Demokrat tidak hanya ikut barisan, tapi mempersiapkan diri (untuk pemilu 2019) sambil ikut menjadi solusi," jelas dia.
Lebih jauh SBY berandai-andai apabila Demokrat diberikan kesempatan kembali untuk memimpin di pemilu 2019, maka Demokrat tidak akan mengubah program-program yang baik, yang telah dilakukan pemerintahan Jokowi.
"Tidak ada semangat mengganti-ganti, itu lah bangsa yang arif. Yang baik diteruskan, yang tidak baik diperbaiki, sikap Demokrat terang, jelas, konstruktif, tidak ada agenda tersembunyi," kata dia.
Silatnas ke-II FKPD-PD merupakan ajang silaturahim antara pendiri Partai Demokrat dengan seluruh kader Partai Demokrat, menjelang Kongres ke-III Partai Demokrat yang dijadwalkan berlangsung di Surabaya Mei 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kami akan tetap bertahan (sebagai partai penyeimbang). Tidak ada keinginan bergabung baik ke Koalisi Merah Putih maupun Koalisi Indonesia Hebat," kata SBY seusai membuka acara Silatnas ke-II Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD) di Jakarta, Kamis malam.
SBY mengatakan posisi Demokrat sebagai penyeimbang dan tidak masuk dalam Koalisi Indonesia Hebat maupun Koalisi Merah Putih memiliki tujuan baik, yakni tidak mau berhadapan secara frontal antar-koalisi politik.
"Kami tidak mau berhadap-hadapan secara frontal. Situasi pasca-pilpres terbelah kekuatan politik, dan kalau pertentangan terlalu tajam tidak baik, politik akan gaduh," jelas dia.
Menurut dia posisi penyeimbang yang ditempuh Demokrat memiliki makna tiga hal, yakni kader Demokrat yang menjabat anggota eksekutif akan loyal terhadap pemerintah, Partai Demokrat akan mendukung kebijakan dan keputusan pemerintahan Jokowi yang baik untuk rakyat, serta Partai Demokrat akan mengoreksi kebijakan pemerintah yang dirasa tidak tepat.
"Kami memberikan mandat kepada pak Jokowi, pimpin lah kami sebaik-baiknya, agar Indonesia 2019 lebih baik dari sekarang. Kami loyal, agar pemerintah mengemban tugas, tapi Demokrat tidak hanya ikut barisan, tapi mempersiapkan diri (untuk pemilu 2019) sambil ikut menjadi solusi," jelas dia.
Lebih jauh SBY berandai-andai apabila Demokrat diberikan kesempatan kembali untuk memimpin di pemilu 2019, maka Demokrat tidak akan mengubah program-program yang baik, yang telah dilakukan pemerintahan Jokowi.
"Tidak ada semangat mengganti-ganti, itu lah bangsa yang arif. Yang baik diteruskan, yang tidak baik diperbaiki, sikap Demokrat terang, jelas, konstruktif, tidak ada agenda tersembunyi," kata dia.
Silatnas ke-II FKPD-PD merupakan ajang silaturahim antara pendiri Partai Demokrat dengan seluruh kader Partai Demokrat, menjelang Kongres ke-III Partai Demokrat yang dijadwalkan berlangsung di Surabaya Mei 2015.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015