Sungailiat (Antara Babel) - Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tarmizi Saat membagikan sebanyak 600 bibit pohon pelindung jenis kecapi dan pohon gaharu kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Perkebunan.

"Saya minta bibit pohon itu dapat dibagikan dengan yang lainnya untuk ditanam di kebunnya masing-masing  sebagai pelindung, sekaligus mendukung program Bangka Hijau," katanya di Sungailiat, Senin.

Dia mengatakan, bibit pohon pelindung sebanyak 600 batang terdiri dari 400 bibit pohon kecapi dan 200 bibit pohon gaharu, semua bibit merupakan bantuan dari salah satu organisasi pencinta lingkungan flora dan fauna.

"Kedua jenis pohon itu merupakan pohon asli daerah Bangka yang memiliki ketahanan hidup selama 40 tahun serta mudah pemeliharaannya," katanya.

Melalui dinas terkait bupati minta agar pelestarian lingkungan harus dilibatkan seluruh lapisan masyarakat secara terpadu agar memiliki kesadaran mencintai lingkungan yang berkelanjutan.

"Menjaga lingkungan harus tetap lestari dari segala bentuk ancaman kerusakan merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan oleh kita semua, karena diketahui kondisi wilayah Bangka Belitung sebagaian harus dilakukan perbaikan akibat kegiatan penambangan biji timah," katanya.

Bupati mengingatkan, kepada seluruh pelaku usaha penambangan biji timah untuk melakukan perbaikan lahan bekas penambangan atau reboisasi agar dapat dimanfaatkan kembali lahan itu oleh masyarakat lainnya.

"Saya melihat masih ada sejumlah tempat penambangan biji timah yang ditinggalkan begitu tanpa ada penimbunan kembali bekas galian sehingga menjadi waduk atau danau, padahal kalau ditimbun kembali lahan itu dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih produktif," katanya.

Dia mengatakan, kerusakan alam atau lingkungan yang tidak dilakukan perbaikan akan berdampak pada ancaman bencana alam seperti, lahan menjadi kritis dan lainnya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015