PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung hingga kini masih terus berupaya memperbaki mesin pembangkit yang mengalami gangguan agar bisa kembali normal seperti biasanya.

Saat ini sistem kelistrikan di Pulau Bangka ditopang oleh 4 engine utama yang terdiri dari 2 engine berbahan bakar uap kapasitas 2X30MW dan 2 engine berbahan bakar minyak kapasitas 2X25 MW disamping pembangkit-pembangkit Diesel  kapasitas kecil yang tersebar di pulau Bangka.

Manager Komunikasi PLN UIW Babel, Tri Putra Septa, Rabu, mengatakan dua minggu lalu satu engine berbahan uap mengalami gangguan yang mengakibatkan pemadaman sebesar 15 persen dari total kebutuhan listrik di Pulau Bangka dalam dua minggu terakhir.

"Dengan cepat hal tersebut berhasil diatasi oleh petugas, tepatnya pada Kamis (30/09) engine kembali beroperasi normal. Namun pada Jumat (01/10) satu engine lain yang berbahan bakar minyak kapasitas 25 MW mengalami gangguan yang mengharuskan engine terpaksa  shut down," ujarnya. 

Sebagai upaya perbaikan gangguan pada engine tersebut, PLN Babel mendatangkan ahli dan personel siaga 24 jam, serta secara paralel mendatangkan komponen engine dari Riau. Diperkirakan hal tersebut rampung pada akhir Oktober.

"Oleh sebab itu, untuk beberapa minggu ke depan akan dilakukan manajemen beban.  Pada waktu beban puncak pukul 18:00 - 22.00 WIB akan dilakukan manajemen beban sebesar 20 MW atau setara 13 persen dari kebutuhan listrik di malam hari. Sedangkan di siang hari akan dilakukan manajemen beban sebesar 6 - 10 MW atau setara 7 persen kebutuhan listrik di siang hari," katanya.

Adapun informasi mengenai titik-titik lokasi yang akan diberlakukan manajemen beban akan kami update melalui surat, dan kami umumkan di media massa, aplikasi PLN Mobile, contact center PLN 123, dan dapat juga diakses pada akun media sosial PLN UIW Babel antara lain: Facebook PLN Wilayah Bangka Belitung, Instagram @plnbabel, twitter @PLNBabel. 

Lebih dari itu, PLN juga telah mempersiapkan solusi jangka pendek dengan berencana mendatangkan tambahan pembangkit sebesar 9 MW. 

"Tambahan pembangkit masuk ke dalam sistem secara bertahap. Pada tahap pertama ini, sudah dioperasikan engine dengan total kapasitas 3 MW. Sementara tahap kedua akan beroperasi pada minggu ke dua bulan Oktober sebesar 3 MW. Selain itu, pada Minggu ke 3 November 2021 akan dioperasikan tambahan pembangkit total kapasitas 3 MW," kata Tri.

Sementara itu,  solusi jangka panjang yang disiapkan PLN adalah dengan mempercepat penyelesaian pembangunan Kabel Laut Interkoneksi Sumatera-Bangka pada akhir tahun nanti.

"Demikian kami sampaikan perkembangan terkini kondisi kelistrikan di Pulau Bangka, kami mohon dukungan dan doanya agar petugas dapat mengatasi gangguan tersebut dengan selamat. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa pemadaman listrik yang terjadi di Pulau Bangka dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.

Pewarta: Try M Hardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021