Kedutaan Besar RI di Sofia mendorong kegiatan ekspor Indonesia ke Bulgaria melalui forum bisnis yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri RI, dengan mengusung tema Bangga Buatan Indonesia.
Menurut keterangan tertulis KBRI Sofia yang diterima di Jakarta, Jumat, Duta Besar RI untuk Sofia Iwan Bogananta dalam forum memfasilitasi pertemuan perusahaan Indonesia, PT Rodamas Inti Internasional atau Sasa, dengan perusahaan Bulgaria Picco Ltd.
Produk tepung kelapa tinggi lemak (High Fat Dessicated Coconut) buatan Sasa menjadi salah satu produk yang dipromosikan di forum tersebut.
Kedua perusahaan asal Indonesia dan Bulgaria itu telah menjalin kerja sama dan menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk rencana pembelian produk kelapa.
Kuantitas kebutuhan untuk tahun pertama adalah sebesar 600 metrik ton atau dua kontainer per bulan. Dengan kuantitas ini, hasil tindak lanjut kesepakatan dapat menggenjot ekspor Indonesia sampai dengan 1,5 juta dolar AS per tahunnya, bunyi keterangan KBRI Sofia.
Selain perusahaan seperti Sasa, KBRI Sofia juga turut memfasilitasi kegiatan ekspor dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan mendorong UMKM untuk masuk ke pasar di kawasan itu.
Di forum yang sama, penandatanganan LoI juga dilakukan oleh produsen bulu mata palsu asal Semarang, yakni Permata bangun Mandiri, dan produsen makanan asal Yogyakarta Vitaria Food, dengan IDEA Group Bulgaria.
Kedua perusahaan asal tanah air tersebut merupakan UMKM.
Dubes Iwan berharap agar upaya dan kesepakatan yang telah dicapai dapat mendorong ekonomi di tengah dampak yang masih dirasakan akibat pandemi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Menurut keterangan tertulis KBRI Sofia yang diterima di Jakarta, Jumat, Duta Besar RI untuk Sofia Iwan Bogananta dalam forum memfasilitasi pertemuan perusahaan Indonesia, PT Rodamas Inti Internasional atau Sasa, dengan perusahaan Bulgaria Picco Ltd.
Produk tepung kelapa tinggi lemak (High Fat Dessicated Coconut) buatan Sasa menjadi salah satu produk yang dipromosikan di forum tersebut.
Kedua perusahaan asal Indonesia dan Bulgaria itu telah menjalin kerja sama dan menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk rencana pembelian produk kelapa.
Kuantitas kebutuhan untuk tahun pertama adalah sebesar 600 metrik ton atau dua kontainer per bulan. Dengan kuantitas ini, hasil tindak lanjut kesepakatan dapat menggenjot ekspor Indonesia sampai dengan 1,5 juta dolar AS per tahunnya, bunyi keterangan KBRI Sofia.
Selain perusahaan seperti Sasa, KBRI Sofia juga turut memfasilitasi kegiatan ekspor dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan mendorong UMKM untuk masuk ke pasar di kawasan itu.
Di forum yang sama, penandatanganan LoI juga dilakukan oleh produsen bulu mata palsu asal Semarang, yakni Permata bangun Mandiri, dan produsen makanan asal Yogyakarta Vitaria Food, dengan IDEA Group Bulgaria.
Kedua perusahaan asal tanah air tersebut merupakan UMKM.
Dubes Iwan berharap agar upaya dan kesepakatan yang telah dicapai dapat mendorong ekonomi di tengah dampak yang masih dirasakan akibat pandemi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021