Presiden Joko Widodo mengingatkan pelajar agar tidak berkerumun saat menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah pada masa pandemi COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat berdialog bersama para pelajar melalui konferensi video di sela kegiatannya meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di SMPN 1 Tarakan, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa.
"Saya ingin mengingatkan kepada anak-anak kalau nanti sudah mulai masuk kelas, pembelajaran tatap muka dimulai, jangan lupa disiplin terhadap protokol kesehatan, selalu memakai masker, kalau habis kegiatan cuci tangan, jangan bergerombol, berkerumunan,” ujar Presiden sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pemerintah mempersilakan sekolah untuk kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Presiden menegaskan, PTM dapat dilakukan apabila pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di kabupaten/kota tersebut berada pada level 1, 2, atau 3.
“Suntik pertama sudah bisa tatap muka, kemudian nanti setelah itu 3-4 minggu lagi suntik yang kedua,” kata Presiden.
Dalam dialog tersebut, para pelajar menyampaikan rasa terima kasih atas program vaksinasi massal yang terus dilakukan pemerintah. Salah satu pelajar SMAN 3 Gorontalo, Siti, mengaku senang karena bisa kembali belajar tatap muka meskipun secara terbatas.
“Dengan program vaksinasi massal untuk pelajar dan santri, akhirnya kami bisa kembali ke sekolah. Bisa bersenda gurau dengan teman-teman, bertegur sapa dengan para guru, dan mengobati rasa kangen kami terhadap lingkungan sekolah,” ujar Siti.
Perwakilan siswa lain dari MTs PKP Al Hidayah Provinsi Jambi, Ilham, mengaku rindu dengan suasana sekolah seperti dahulu. Ilham berharap dengan program vaksinasi tersebut ia dapat kembali bersekolah.
“Jujur Bapak, kami sangat rindu dengan suasana sekolah seperti dulu. Kami rindu bercengkerama, kami rindu bersekolah bersama-sama seperti dulu,” ucap Ilham.
Pada peninjauan vaksinasi kali ini, para pelajar tampak antusias menyambut kedatangan Presiden. Salah satu pelajar dari SMPN 1 Tarakan dengan berani membacakan puisi di depan Presiden.
Selain itu, siswa tersebut juga menunjukkan sketsa wajah Presiden yang merupakan hasil karya salah satu siswa.
Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah duta besar negara sahabat, perwakilan Bank Dunia, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Wali Kota Tarakan Khairul.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Hal tersebut disampaikan Presiden saat berdialog bersama para pelajar melalui konferensi video di sela kegiatannya meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di SMPN 1 Tarakan, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa.
"Saya ingin mengingatkan kepada anak-anak kalau nanti sudah mulai masuk kelas, pembelajaran tatap muka dimulai, jangan lupa disiplin terhadap protokol kesehatan, selalu memakai masker, kalau habis kegiatan cuci tangan, jangan bergerombol, berkerumunan,” ujar Presiden sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pemerintah mempersilakan sekolah untuk kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Presiden menegaskan, PTM dapat dilakukan apabila pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di kabupaten/kota tersebut berada pada level 1, 2, atau 3.
“Suntik pertama sudah bisa tatap muka, kemudian nanti setelah itu 3-4 minggu lagi suntik yang kedua,” kata Presiden.
Dalam dialog tersebut, para pelajar menyampaikan rasa terima kasih atas program vaksinasi massal yang terus dilakukan pemerintah. Salah satu pelajar SMAN 3 Gorontalo, Siti, mengaku senang karena bisa kembali belajar tatap muka meskipun secara terbatas.
“Dengan program vaksinasi massal untuk pelajar dan santri, akhirnya kami bisa kembali ke sekolah. Bisa bersenda gurau dengan teman-teman, bertegur sapa dengan para guru, dan mengobati rasa kangen kami terhadap lingkungan sekolah,” ujar Siti.
Perwakilan siswa lain dari MTs PKP Al Hidayah Provinsi Jambi, Ilham, mengaku rindu dengan suasana sekolah seperti dahulu. Ilham berharap dengan program vaksinasi tersebut ia dapat kembali bersekolah.
“Jujur Bapak, kami sangat rindu dengan suasana sekolah seperti dulu. Kami rindu bercengkerama, kami rindu bersekolah bersama-sama seperti dulu,” ucap Ilham.
Pada peninjauan vaksinasi kali ini, para pelajar tampak antusias menyambut kedatangan Presiden. Salah satu pelajar dari SMPN 1 Tarakan dengan berani membacakan puisi di depan Presiden.
Selain itu, siswa tersebut juga menunjukkan sketsa wajah Presiden yang merupakan hasil karya salah satu siswa.
Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah duta besar negara sahabat, perwakilan Bank Dunia, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Wali Kota Tarakan Khairul.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021