Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema literasi digital dalam meningkatkan wawasan kebangsaan, Kamis (28/10).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pangkalpinang Sarbini, menjadi satu diantara lima narasumber menjelaskan pentingnya program literasi digital ini agar masyarakat bisa memanfaatkan sebaiknya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 

Dia mengatakan, Badan Siber mencatat selama pandemi Covid-19 upaya kejahatan dunia digital meningkat hingga 400 persen sehingga perlunya keamanan digital. 

"Bagi saya ini mencengangkan. Saat ini sedang marak, karena keamanan tidak terlepas dari kejahatan. Cyber crime, yakni aktivitas ilegal yang melibatkan perangkat digital atau jaringan komputer, kehidupan sehari-hari banyak kita lihat atau dengar diberita. Seperti pinjaman online, itu salah satu penyalahgunaan teknologi digital," ujar Sarbini. 

Selain itu kata Dia, perlunya keamanan dan memanfaatkan digital dengan aman. Caranya dapat dilakukan dengan mempunyai digital skill. Media sosial, kata Sarbini, memiliki fitur keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Menyimpan data pribadi tidak secara terbuka serta mengotentifikasi akun dengan penggunaan sandi yang kuat agar untuk melindungi akun pengguna. 

"Banyak pengguna internet sebatas menggunakan informasi, tidak banyak yang memanfaatkan dengan sebaiknya," kata dia. 

Sarbini juga menjelaskan penggunaan Tanda Tangan Elektronik (TTE) yang diberlakukan Pemerintah Kota Pangkalpinang dan menjadi pemerintah daerah pertama di Bangka Belitung yang menggunakan. 

TTE merupakan kerja sama pemkot dengan Badan Siber Sandi Negara, sejak Agustus lalu sudah mulai diterapkan. Sarbini menyebut, penggunaan TTE memiliki manfaat dari segi efisiensi, hemat pemakaian kertas, cepat dan aman. 

"Ketika tanda tangan tidak dilakukan secara sah, ini bisa dilacak. Ada aplikasi yang dapat melacaknya. Jadi tidak perlu diragukan manfaatnya," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021