Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pada triwulan III 2021 pertumbuhan ekonomi di daerah itu mengalami peningkatan tertinggi se-Sumatera, yaitu 6,11 (YOY).

"Beberapa komoditas di Babel memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang baik, kenaikan ini juga selaras dengan berbagai kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai dari relaksasi hingga memberikan stimulus untuk mendorong peningkatan produksi komoditas tersebut," kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Babel, Ahmad Yani di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan, berbagai upaya tersebut seperti dalam meningkatkan harga sawit, Pemprov Babel secara terus menerus memberikan stimulus dan pendampingan agar kualitas Tandan Buah Segar (TBS) petani sesuai standar.

"Tidak hanya itu, kita juga mendorong investor untuk membangun pabrik CPO sehingga harga TBS bisa bersaing," ujarnya.

Pemprov Babel juga terus berupaya mengembalikan kejayaan lada putih dengan mendorong harga lada terus membaik.

Dalam setahun terakhir harga lada di Babel cukup bagus yaitu sekitar Rp90.000 per kilogram, bahkan pada Senin (8/11) harga lada kualitas SNI 1 (MWP.1) mencapai Rp100.000 per kilogram.

Ahmad Yani mengatakan saat ini kontribusi pertambangan timah bagi pertumbuhan kinerja ekonomi di Babel masih cukup dominan, namun diharapkan agar tetap memperhatikan keseimbangan terhadap lingkungan.

"Dalam pertumbuhan ekonomi saat ini kita harus menjaga momentum, namun harus tetap menjaga sisi lingkungan," katanya.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Babel nilai ekspor Babel pada September 2021 mencapai 99,15 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, sedangkan nilai ekspor komoditas timah naik 110,77 persen dan non timah naik 42,65 persen, dengan jumlah nilai sebesar 227,74 juta USD.

Pada Januari hingga September 2021, Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Babel dengan jumlah sekitar 17,49 persen, jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor timah ke Singapura tahun ini naik 58,09 persen.

Selain Singapura, empat negara yaitu Belanda, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang berada dalam lima besar negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-September 2021. Peran empat negara ini berkisar antara 11,09 persen hingga 13,86 persen.

Dari lima negara tertinggi pengimpor tersebut berperan menyerap komoditas timah Babel sebesar 66,75 persen.

Sementara untuk ekspor non timah Babel Januari hingga September 2021 didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), yang keseluruhannya merupakan minyak kelapa sawit (HS 1511).

Nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati akumulasi hingga September 2021 menjadi 207,96 juta USD atau 74,26 persen dari jumlah ekspor nontimah Babel. Nilai ini naik 70,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Malaysia menempati urutan pertama peran ekspor non timah pada Januari hingga September 2021 dengan nilai 70,43 juta USD. Peran Malaysia dalam ekspor nontimah sebesar 25,15 persen.

Golongan barang yang diekspor ke Malaysia sebagian besar berupa lemak dan minyak hewan nabati (HS 15) dengan nilai 56,58 juta USD, disusul Belanda dengan nilai ekspor nontimah sebesar 48,44 juta USD.

Myanmar, Tiongkok, dan Bangladesh menempati urutan selanjutnya dengan peran masing-masing sebesar 13,95 persen, 9,71 persen dan 9,47 persen. Dengan demikian, peran lima negara utama tujuan ekspor nontimah Babel menjadi 75,58 persen.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Tantan Heroika mengungkapkan pertumbuhan kinerja ekspor terutama ditopang oleh tetap tingginya permintaan komoditas dari negara mitra dagang utama, seperti Tiongkok, Amerika Serikat dan Singapura.

Hal ini tercermin dari peningkatan harga logam timah pada triwulan III 2021 rata-rata sebesar 33.790 USD/Metrik Ton atau tumbuh 91,14 persen (yoy), sementara pada triwulan II 2021 harga rata-rata logam timah sebesar 29.076 USD per Metrik Ton atau tumbuh 97,23 persen (yoy).

Adapun komoditas unggulan lain, seperti CPO dan lada putih juga menunjukkan tren peningkatan harga selama triwulan III 2021.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021