Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (12/11) mengatakan bahwa kesenjangan dalam distribusi dan akses vaksin COVID-19 di seluruh dunia "menjadi sebuah skandal yang harus dihentikan sekarang."
"Setiap hari ada enam kali lipat (vaksin) booster yang diberikan secara global dibanding dosis pertama di negara-negara berpenghasilan rendah," kata Tedros saat konferensi pers, Jumat.
Kesenjangan global paling kentara di Afrika, yang baru 6 persen dari populasinya mendapatkan vaksin lengkap, menurut data WHO terkini.
WHO juga sedang bergelut dengan krisis COVID-19 baru di Eropa. Hampir 2 juta kasus baru tercatat dalam sepekan terakhir, sehingga menjadi catatan yang tertinggi dalam sepekan sejak awal pandemi di benua tersebut.
Badan kesehatan PBB itu berencana memvaksin 40 persen populasi di setiap negara hingga akhir 2021. Namun, pihaknya menyebutkan bahwa perlu 550 juta dosis tambahan untuk memenuhi target tersebut.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Setiap hari ada enam kali lipat (vaksin) booster yang diberikan secara global dibanding dosis pertama di negara-negara berpenghasilan rendah," kata Tedros saat konferensi pers, Jumat.
Kesenjangan global paling kentara di Afrika, yang baru 6 persen dari populasinya mendapatkan vaksin lengkap, menurut data WHO terkini.
WHO juga sedang bergelut dengan krisis COVID-19 baru di Eropa. Hampir 2 juta kasus baru tercatat dalam sepekan terakhir, sehingga menjadi catatan yang tertinggi dalam sepekan sejak awal pandemi di benua tersebut.
Badan kesehatan PBB itu berencana memvaksin 40 persen populasi di setiap negara hingga akhir 2021. Namun, pihaknya menyebutkan bahwa perlu 550 juta dosis tambahan untuk memenuhi target tersebut.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021