Direktur Pascasarjana Insititut Agama Islam Negeri Syeh Abdurrahman Siddik ( IAIN SAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dr Iskandar, M.Hum berpendapat, rekrutmen anggota Polri yang berasal dari kalangan santri dan penghafal Alquran merupakan kebijakan yang sangat cemerlang.

"Ini kebijakan yang sangat baik dan cemerlang, namun tetap institusi Polri jangan menyampingkan syarat-syarat standar yang sudah ditetapkan," ujarnya kepada ANTARA melalui pesan whatsApp, Jumat.

Iskanda mengatakan itu menyikapi konsentrasi pihak Polri sejak 2017, Korps Bhayangkara tetap konsisten membuka rekrutmen anggota Polri yang berlatar belakang dari kalangan pesantren, hafiz Alquran hingga siswa berprestasi dalam ilmu agama lainnya.

"Kami dari sisi akademisi melihat kebijakan ini sangat baik dan penting, apalagi mengutamakan para hafiz yang tentu saja menunjukkan bahwa institusi Polri sangat menghargai para pengahafal Alquran," katanya.

Menurut dia, kemampuan penghafal Alquran yang rutin dengan waktu serta ritme mereka menghafal setiap hari setidaknya sudah menempa kedisiplinan diri yang dibutuhkan jajaran kepolisian saat ini.

"Tentu Polri memiliki pertimbangan yang cukup matang mengambil santri menjadi anggota polisi, terutama dari sisi penguasaan ilmu agama dan juga tingkat kecerdasan berpikirnya," kata Iskandar.

Sejak 2017 sampai dengan sekarang, Polri sudah melaksanakan kegiatan rekrutmen anggota Polri dari perwira sampai bintara yang memiliki latar belakang santri, hafiz Alquran.

Polri juga mengambil dari para juara MTQ dan siswa berprestasi agama lainnya dari berbagai provinsi.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021