Pangkalpinang (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada para penerima agar kartu sakti jangan digunakan untuk membeli lain-lain.
"Uang bantuan ini jangan dipergunakan membeli hal-hal lain. Jika ketahuan untuk keperluan lain, maka kartu itu akan dicabut," kata Presiden saat membagikan kartu sakti kepada 33 wakil penerima di Kelurahan Tua Tunu, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Minggu pagi.
Dalam kesempatan itu, jenis kartu sakti yang dibagikan adalah Kartu Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas Berat, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
"Pemegang Kartu Indonesia Pintar diberikan bantuan Rp450 ribu untuk siswa SD, Rp750 ribu untuk siswa SMP dan Rp1 juta untuk siwa SMA dan SMK," kata Presiden Jokowi di halaman Masjid Raya Tua Tunu, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang.
Presiden mengingatkan uang bantuan dari Kartu Indonesia Pintar harus benar dipergunakan keperluan sekolah seperti membeli sepatu, seragam dan buku pelajaran. "Jangan dipergunakan membeli hal-hal lain," ungkapnya.
Turut mendampingi Presiden, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan sejumlah menteri antara lain Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, dan Menperin Saleh Husin.
Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi, Wali Kota Pangkalpinang M Irwansyah, Bupati Bangka Tarmizi H Saat, Bupati Bangka Barat Ustaz Zuhri M Syazali, Bendahara DPP PDIP Rudianto Tjhen, Direktur PT Timah Tbk, Rektor UUB Bustami Rahman, Ketua DPRD Babel Didit Sri Gusjaya Sukrisno juga ikut mendampingi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi pun membagikan hadiah sepeda kayuh kepada lima orang dari penerima kartu sakti dan warga dengan memberikan pertanyaan kepada mereka.
Presiden Jokowi dan rombongan setelah membagikan kartu sakti langsung meninjau pabrik smelter PT. TinindoInternusa di Ketapang milik Hendri Lee dan peninjauan proses peleburan timah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Uang bantuan ini jangan dipergunakan membeli hal-hal lain. Jika ketahuan untuk keperluan lain, maka kartu itu akan dicabut," kata Presiden saat membagikan kartu sakti kepada 33 wakil penerima di Kelurahan Tua Tunu, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Minggu pagi.
Dalam kesempatan itu, jenis kartu sakti yang dibagikan adalah Kartu Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas Berat, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
"Pemegang Kartu Indonesia Pintar diberikan bantuan Rp450 ribu untuk siswa SD, Rp750 ribu untuk siswa SMP dan Rp1 juta untuk siwa SMA dan SMK," kata Presiden Jokowi di halaman Masjid Raya Tua Tunu, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang.
Presiden mengingatkan uang bantuan dari Kartu Indonesia Pintar harus benar dipergunakan keperluan sekolah seperti membeli sepatu, seragam dan buku pelajaran. "Jangan dipergunakan membeli hal-hal lain," ungkapnya.
Turut mendampingi Presiden, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan sejumlah menteri antara lain Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, dan Menperin Saleh Husin.
Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi, Wali Kota Pangkalpinang M Irwansyah, Bupati Bangka Tarmizi H Saat, Bupati Bangka Barat Ustaz Zuhri M Syazali, Bendahara DPP PDIP Rudianto Tjhen, Direktur PT Timah Tbk, Rektor UUB Bustami Rahman, Ketua DPRD Babel Didit Sri Gusjaya Sukrisno juga ikut mendampingi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi pun membagikan hadiah sepeda kayuh kepada lima orang dari penerima kartu sakti dan warga dengan memberikan pertanyaan kepada mereka.
Presiden Jokowi dan rombongan setelah membagikan kartu sakti langsung meninjau pabrik smelter PT. TinindoInternusa di Ketapang milik Hendri Lee dan peninjauan proses peleburan timah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015