Pemerintah Prancis pada Rabu (22/12) melaporkan 84.272 kasus baru COVID-19 dalam sehari, jumlah tertinggi sejak April.

Angka itu mendekati 84.999 kasus yang tercatat selama puncak gelombang pada musim semi di Prancis.

Perkembangan drastis virus corona menjadi kekhawatiran utama bagi pemerintah, yang menganggap situasi kesehatan "kritis".

Jumlah itu sepertinya terus bertambah dalam beberapa hari ke depan, dengan otoritas kesehatan memperkirakan lebih dari 100.000 kasus per hari akibat varian Omicron.

Saat konferensi pers mingguan juru bicara pemerintah Gabriel Attal menyebutkan bahwa laju epidemi berpotensi meningkat akibat imbas Omicron yang bakal menjadi dominan selama Natal sampai Tahun Baru.

Akan tetapi pemerintah Presiden Macron ragu-ragu untuk mengumumkan pembatasan tambahan yang dapat menghambat bisnis komersial sekaligus mengganggu perayaan Natal bagi keluarga.

Menurut Attal, pembatasan baru akan diumumkan setelah pemerintah mengevaluasi situasi kesehatan pada 27 Desember.

Sejumlah kota termasuk Paris membatalkan konser megah dan pesta kembang api menyambut Tahun Baru.

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021