SAR kelas B Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2021 mencatat 45 operasi pertolongan baik kecelakaan kapal maupun bencana alam di darat.
Kepala Kantor SAR kelas B Pangkalpinang, Fazzli melalui keterangannya, Senin mengatakan 45 operasi pertolongan tersebut tersebar di pulau Bangka dan pulau Belitung.
"Puluhan operasi pertolongan yang berhasil kami lakukan masing - masing sebanyak 23 kecelakaan kapal, 17 kondisi membahayakan manusia dan lima bencana alam," jelasnya.
Dia menjelaskan, dalam penanganan pertolongan di lapangan pihaknya mendapat dukungan dari TNI, Polri, BPBD di daerah masing - masing termasuk pula relawan dan masyarakat.
"Saya memberikan apresiasi kepada TNI, Polri, BPBD dan pihak lainnya dalam membantu penanganan operasi pertolongan, tanpa ada bantuan tentu hasilnya tidak akan lancar seperti yang diharapkan," jelasnya.
Fazzli mengatakan, pola sinergitas antar lembaga dan pihak lainnya menjadi salah satu program 2022 begitu pula edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga keselamatan saat melakukan aktivitas baik di perairan maupun di daerah.
"Pemahaman dini pentingnya menjaga keselamatan sebagai langkah pencegahan awal bencana yang dapat mengakibatkan korban jiwa atau kerugian materil," ujarnya.
Dari data kecelakaan laut yang mencapai angka terbesar membuktikan masih perlunya ditingkatkan pemahaman pentingnya menjaga keselamatan terutama nelayan tradisional yang harus melengkapi sarana keselamatan di kapal penangkapan, terlebih kondisi cuaca di perairan laut dapat berubah seketika tanpa diketahui terlebih dahulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Kepala Kantor SAR kelas B Pangkalpinang, Fazzli melalui keterangannya, Senin mengatakan 45 operasi pertolongan tersebut tersebar di pulau Bangka dan pulau Belitung.
"Puluhan operasi pertolongan yang berhasil kami lakukan masing - masing sebanyak 23 kecelakaan kapal, 17 kondisi membahayakan manusia dan lima bencana alam," jelasnya.
Dia menjelaskan, dalam penanganan pertolongan di lapangan pihaknya mendapat dukungan dari TNI, Polri, BPBD di daerah masing - masing termasuk pula relawan dan masyarakat.
"Saya memberikan apresiasi kepada TNI, Polri, BPBD dan pihak lainnya dalam membantu penanganan operasi pertolongan, tanpa ada bantuan tentu hasilnya tidak akan lancar seperti yang diharapkan," jelasnya.
Fazzli mengatakan, pola sinergitas antar lembaga dan pihak lainnya menjadi salah satu program 2022 begitu pula edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga keselamatan saat melakukan aktivitas baik di perairan maupun di daerah.
"Pemahaman dini pentingnya menjaga keselamatan sebagai langkah pencegahan awal bencana yang dapat mengakibatkan korban jiwa atau kerugian materil," ujarnya.
Dari data kecelakaan laut yang mencapai angka terbesar membuktikan masih perlunya ditingkatkan pemahaman pentingnya menjaga keselamatan terutama nelayan tradisional yang harus melengkapi sarana keselamatan di kapal penangkapan, terlebih kondisi cuaca di perairan laut dapat berubah seketika tanpa diketahui terlebih dahulu.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022