Jakarta (Antara Babel) - Penggunaan tembakau dan skizofrenia ternyata memilki hubungan. Penderita skizofrenia tiga kali lebih rentan merokok dibandingkan mereka yang tidak mengalami gangguan kesehatan mental, menurut studi dalam Lancet Psychiatry.

Skizofrenia merupakan suatu gangguan kejiwaan kompleks di mana seseorang mengalami kesulitan dalam proses berpikir sehingga menimbulkan halusinasi.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti menelaah 61 studi yang melibatkan sebanyak 15 ribu perokok dan 273 ribu orang yang bukan perokok. Mereka menemukan, 57 persen orang yang terdiagnosa menderita skizofrenia, awalnya adalah perokok.

Tak hanya itu, mereka yang terdiagnosa skizofrenia, tiga kali lebih mungkin merokok dibandingkan orang lainnya yang tidak menderita skizofrenia.

Menurut peneliti studi, jumlah dopamin yang berlebihan merupakan jawaban biologis terbaik dalam hal ini.

"Kelebihan dopamin merupakan penjelasan biologis terbaik untuk penyakit psikotik seperti skizofrenia. Kemungkinan, paparan nikotin, meningkatkan pengeluaran dopamin, menyebabkan psikosis meningkat," kata profesor psikiatri dari King's College London, Robin Murray.

Menurut para peneliti, temuan ini merupakan salah bukti, penggunaan nikotin merupakan masalah paling berbahaya di dunia.

"Penggunaan nikotin dalam rokok merupakan salah satu masalah paling berbahaya di dunia. Siapapun yang ingin berhenti merokok harus berbicara pada dokter mereka," pungkas pengajar psikiatri klinis dari Universitas College London, Michael Blommfield, MD, seperti dilansir laman WebMD.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa

Pewarta:

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015