Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mendeteksi 40 potensi konflik yang akan menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah itu.

"Kami berharap tokoh agama, masyarakat dan pemerintah daerah dapat secera bersama-sama mengantisipasi potensi konflik di masyarakat," kata Kapolda Kepulauan Babel Brigjen Gatot Subiyaktoro di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan sebanyak 40 potensi konflik tersebut tersebar di kabupaten/kota misalnya di Kabupaten Bangka terdeteksi tujuh potensi konflik, Bangka Barat lima potensi konflik, dan Bangka Selatan delapan potensi konflik.

Selanjutnya, potensi konflik di Kabupaten Bangka Tengah delapan potensi, Belitung empat potensi, Belitung Timur enam potensi dan Kota Pangkalpinang tiga potensi konflik.

"Potensi konflik ini yang terdeteksi di antaranya sosial budaya, SARA, batas wilayah dan konflik sumber daya alam," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diharapkan tokoh agama, masyarakat untuk mencari solusi terbaik untuk mengantisipasi terjadinya konflik di masyarakat.

"Kami berharap masyarakat yang mengetahui atau mendengar saja akan terjadinya konflik untuk menghubungi tokoh agama, masyarakat, pemuda agar dapat menyelesaikan potensi konflik tersebut," ujarnya.

Ia berharap masyarakat untuk lebih mengutamakan musyawara atau secara adat untuk menyelesaikan permasalahan dan tidak melakukan tindakan yang melawan hukum.

"Lebih baik capek sehari dari pada capek seminggu hingga sebulan untuk menyelesaikan konflik di masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015