PDI Perjuangan menggelar bakti sosial operasi bibir sumbing, melalui yayasan Rudi Center yang bekerjasama dengan Yayasan Prima Andalas dan Rumah sakit Intan Medika Pangkalpinang.

"PDI Perjuangan selalu berusaha memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat, terutama di kesehatan. Oleh karena itu kita gelar operasi bibir sumbing, setelah biasanya yang kita gelar itu operasi katarak," kata Founder Rudi Center sekaligus Bendahara DPP PDI Perjuangan, Rudianto Tjen di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan, hingga saat ini PDI Perjuangan sudah menjaring 16 orang penderita bibir sumbing untuk bisa ikut operasi ini. Dalam satu hari tim medis siap mengoperasi 4 orang. Bagi yang belum mendaftar, masih bisa mendaftar, karena pendaftaran masih dibuka sampai satu bulan kedepan.
 
"Kita selalu mendukung pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan ini. Dengan satu orang penderita bibir sumbing yang kita operasi, itu menyelamatkan satu keluarga, agar nanti mereka penderita tidak lagi mengalami kesulitan bicara. Tim dokter juga kita harap dapat bekerja semaksimal mungkin," ujarnya.
 

Rudianto menambahkan, PDI Perjuangan juga berusaha mendukung dan membantu pemerintah daerah dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 yang hingga saat ini belum terkendali.

Sudah 2 tahun PDI Perjuangan tidak menggelar operasi katarak karena COVID-19 melanda. Setelah ini PDI Perjuangan bertekad agar COVID-19 bisa mereda sehingga bulan Juni nanti  operasi katarak dapat kembali digelar.

"Sudah 2 tahun sejak COVID-19 melanda kita tidak menggelar operasi katarak ini. Padahal dalam satu tahun bisa 500 pasien yang ikut operasi, pengobatan ke desa-desa juga kita hentikan. Jika COVID-19 sudah reda, tim kesehatan kita sudah siap di desa-desa untuk  membantu Pemda mengatasi masalah kesehatan," ujarnya.
 

Founder Rumah sakit Intan Medika, Hendri Jan mengatakan, sebagai putra Bangka dirinya berupa memberi kontribusi untuk daerah, khususnya dalam melayani masyarakat Bangka Belitung.

"Tim tang terlibat dalam operasi bibir sumbing ini, dokter bedah mulutnya adalah Putri asal Bangka dan dokter bedahnya adalah dokter senior yang sudah lama mengabdi di Bangka. Tidak ada dokter yang kita datangkan dengan naik pesawat," ujarnya.
 

Menurut Hendri Jan, memang sedikit permasalahan masyarakat untuk bibir sumbing, namun bukan berarti tidak ada masalah. Dengan operasi satu penderita bibir sumbing, satu saudara kita selamanya.

"Jika ada kekurangan dalam pelayanan operasi bibir sumbing kita mohon maaf, namun tim medis kita akan berusaha semaksomal mungkin menyelesaikan operasi dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
 

Salah satu orang tua pasien penderita bibir sumbing, Ira mengucapkan terimakasih kepada Rudi Center, PDIP dan Rumah sakit Intan Medika yang sudah memfasilitasi operasi bibir sumbing untuk putrinya.

"Anak saya, Elsa Nababan ini baru berusia 1 tahun 1 bulan. Sejak lahir dia sudah cacat bibir, karena selama hamil saya malas makan buah-buahan, sehingga Anak yang saya lahirkan harus cacat. Terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak penyelenggara operasi, saya senang, bahagia sekali bisa operasi bibir anak saya tanpa ada biaya," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022