Saham Singapura dan Korea Selatan  (Korsel) menguat lebih dari dua persen pada Kamis, ketika mereka melanjutkan perdagangan setelah liburan minggu ini, sementara mata uang negara berkembang Asia datar karena investor menunggu sinyal dari bank sentral di Inggris dan Eropa tentang suku bunga.

Indeks acuan Bursa Efek Singapura (SGX), Straits Times Index (STI) sempat melonjak sebanyak 2,3 persen ke level tertinggi sejak Juli 2019, sebagian besar didorong oleh saham keuangan kelas berat.

"Tampaknya pergerakan STI hari ini mungkin berasal dari antisipasi faktor makro seperti lebih banyak kebijakan pelonggaran moneter dari China yang akan diumumkan pada Februari nanti," kata Kelvin Wong, analis pasar di CMC Markets.

Pelonggaran cenderung memiliki dampak yang agak langsung di Singapura dalam hal pertumbuhan, karena perdagangan dan arus modal telah meningkat secara signifikan antara China dan Singapura dalam 5 tahun terakhir, tambah Wong.

Saham Seoul juga naik sekitar 2,0 persen, dengan indeks utama KOSPI ditetapkan untuk kenaikan harian paling tajam dalam hampir satu tahun, ketika pasar dibuka kembali setelah liburan tiga hari dan mengejar ketertinggalan dengan reli di saham global.

Di Korea Selatan, saham kelas berat Samsung Electronics dan SK Hynix termasuk di antara kontributor terbesar kenaikan indeks, masing-masing menambahkan 1,0 persen dan 4,2 persen.

Aktivitas pabrik Korea Selatan tumbuh pada laju paling tajam sejak Juli tahun lalu karena produksi dan pesanan baru meningkat, survei sektor swasta menunjukkan.

Mata uang negara berkembang Asia sebagian besar beragam, dengan baht Thailand menguat paling besar di 0,24 persen, menjelang data Indeks Harga Konsumen Januari yang akan dirilis pada Jumat (4/2/2022).

Dolar Singapura dan rupiah Indonesia masing-masing melemah 0,1 persen dan 0,2 persen, sedangkan ringgit Malaysia naik tipis 0,1 persen.

Keputusan kebijakan dari Bank Sentral Inggris (BoE) dan Bank Sentral Eropa (ECB) masing-masing akan diumumkan pada pukul 12.00 GMT dan 12.45 GMT.

Saham Filipina (PSI) memperdalam kerugian hingga jatuh lebih dari 1,0 persen, mengikuti hari terburuk mereka sejak 19 Januari, dengan peso melemah 0,1 persen.

Pasar China, Hong Kong dan Taiwan masih ditutup untuk hari libur nasional.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022