Koba (Antara Babel) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung menggelar lomba memasak menu khas lokal yang bergizi dan sehat.
"Lomba ini diselenggarakan untuk menciptakan menu yang beragam, kreatif dan sehat dari bahan lokal yang non beras dan gandum," kata Ketua TP PKK Bangka Tengah, Melati Erzaldi di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan, lomba cipta menu beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) ini diikuti kalangan ibu-ibu mewakili dari setiap kecamatan.
"Lomba ini rutin dilaksanakan setiap tahun untuk memacu inovasi, kreasi dan motivasi masyarakat dalam menciptakan menu makanan olahan yang sehat dan tidak berbahan beras serta gandum," ujarnya.
Ia menjelaskan, kriteria penilaian yaitu keseimbangan menu, keragaman jenis pangan, kreatifitas pengembangan resep, cita rasa, tampilan dan aspek keamanan pangan, penyajian makanan, aplikatif.
"Dalam lomba tersebut, maka Kecamatan Pangkalanbaru berhasil keluar sebagai pemenang dan berhak mewakili daerah untuk mengikuti lomba yang sama tingkat provinsi," ujarnya.
Ia mengatakan, memasak menu khas lokal yang bergizi tinggi ini untuk membiasakan masyarakat untuk menghindari makanan yang secara kesehatan belum tentu terjamin.
"Misalnya makanan instan yang beredar saat ini jika terus dikonsumsi akan berisiko terhadap kesehatan. Contohnya mie instan, kalau dikonsumsu akan berdampak karena mie tersebut baru bisa diolah secara sempurna oleh pencernaan setelah tiga hari," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Lomba ini diselenggarakan untuk menciptakan menu yang beragam, kreatif dan sehat dari bahan lokal yang non beras dan gandum," kata Ketua TP PKK Bangka Tengah, Melati Erzaldi di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan, lomba cipta menu beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) ini diikuti kalangan ibu-ibu mewakili dari setiap kecamatan.
"Lomba ini rutin dilaksanakan setiap tahun untuk memacu inovasi, kreasi dan motivasi masyarakat dalam menciptakan menu makanan olahan yang sehat dan tidak berbahan beras serta gandum," ujarnya.
Ia menjelaskan, kriteria penilaian yaitu keseimbangan menu, keragaman jenis pangan, kreatifitas pengembangan resep, cita rasa, tampilan dan aspek keamanan pangan, penyajian makanan, aplikatif.
"Dalam lomba tersebut, maka Kecamatan Pangkalanbaru berhasil keluar sebagai pemenang dan berhak mewakili daerah untuk mengikuti lomba yang sama tingkat provinsi," ujarnya.
Ia mengatakan, memasak menu khas lokal yang bergizi tinggi ini untuk membiasakan masyarakat untuk menghindari makanan yang secara kesehatan belum tentu terjamin.
"Misalnya makanan instan yang beredar saat ini jika terus dikonsumsi akan berisiko terhadap kesehatan. Contohnya mie instan, kalau dikonsumsu akan berdampak karena mie tersebut baru bisa diolah secara sempurna oleh pencernaan setelah tiga hari," ujarnya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015