Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya menekan angka kasus balita stunting/balita kerdil atau gagal tumbuh.

"Mulai dari pokja di PKK, kalangan pendidikan dan unsur pemerintahan turun bersama-sama dalam menuntaskan dan mencegah gangguan tumbuh kembang anak (stunting)," kata Sekretaris Daerah Pemkab Bangka Tengah, Sugianto di Koba, Kamis.

Sugianto mengatakan apel siaga TPK adalah bentuk dari seluruh daerah di Indonesia untuk bergerak bersama menuntaskan serta mencegah stunting secara bersama-sama.

"Dalam menuntaskan permasalahan stunting ini, yang terpenting adalah awal, yakni sebelum pernikahan," kata Sugianto.

Ia mengatakan, dari awal sebelum pernikahan akan didampingi tim pendamping keluarga (TPK).

"Ketika sudah menikah dan hamil, jadi sudah tahu dan paham sehingga menciptakan anak-anak yang sehat dan berkualitas,” jelas Sugianto.

Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Zulyan mengatakan hingga sekarang tercatat 3,31 persen dari jumlah anak usia bawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting.

"ercatat 3,31 persen balita terkena stunting, angka tersebut turun dibanding bulan yang sama tahun lalu sebesar 5,37 persen," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022