Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan seorang petani Desa Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan diserang harimau di kebunnya hingga mengalami luka di kaki kanan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam BKSDA Aceh Hadi Sofyan yang dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu, mengatakan korban bernama Muhajir (42) diserang harimau saat memanen cabai di kebunnya.
"Kejadiannya Sabtu, sekira pukul 11.00 WIB. Korban sudah dievakuasi ke rumah sakit di Tapaktuan, Ibu Kota Kabupaten Aceh Selatan untuk penanganan medis lebih lanjut," kata dia.
Ia mengatakan kejadian berawal saat korban berada di kebunnya memanen cabai. Tiba-tiba seekor harimau muncul dari semak belukar di sekitar kebun tersebut.
Korban yang melihat satwa dilindungi tersebut langsung lari menyelamatkan diri dengan memanjat pohon. Harimau mengejar dan menyerang korban hingga kaki kanannya terluka.
"Korban berhasil memanjat pohon lebih tinggi. Selanjutnya, korban menghubungi warga meminta bantuan. Sejumlah warga datang membantu korban. Jarak kebun dengan pemukiman warga sekitar dua kilometer," kata Hadi Sofyan.
Ia mengatakan kemunculan harimau di kawasan tersebut sudah berlangsung sejak tujuh bulan lalu. Saat ini, ada tiga individu harimau yang terdeteksi sering masuk ke kebun warga.
"Satu individu di antaranya sudah dievakuasi dan dilepasliarkan ke tempat lain setelah masuk kandang perangkap yang dipasang. Diperkirakan, harimau yang menyerang petani tersebut satu dari dua individu tersebut," kata dia.
Ia mengatakan saat ini ada empat kandang perangkap yang dipasang di sejumlah tempat di Kecamatan Bakongan Timur dan Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan. Di dua kecamatan itu sering ada laporan harimau berkeliaran di kebun warga.
Selain itu, pihaknya memasang kamera pemantau di sejumlah tempat di wilayah itu. Namun, hingga saat ini belum ada harimau yang terdeteksi, hingga akhirnya dilaporkan adanya harimau menyerang petani.
"Upaya-upaya mengatasi gangguan harimau tersebut terus kami lakukan. Kami juga mengimbau masyarakat mewaspadai kemunculan harimau, terutama kebunnya di dekat hutan. Kalau ke kebun upayakan tidak sendiri," kata Hadi Sofyan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam BKSDA Aceh Hadi Sofyan yang dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu, mengatakan korban bernama Muhajir (42) diserang harimau saat memanen cabai di kebunnya.
"Kejadiannya Sabtu, sekira pukul 11.00 WIB. Korban sudah dievakuasi ke rumah sakit di Tapaktuan, Ibu Kota Kabupaten Aceh Selatan untuk penanganan medis lebih lanjut," kata dia.
Ia mengatakan kejadian berawal saat korban berada di kebunnya memanen cabai. Tiba-tiba seekor harimau muncul dari semak belukar di sekitar kebun tersebut.
Korban yang melihat satwa dilindungi tersebut langsung lari menyelamatkan diri dengan memanjat pohon. Harimau mengejar dan menyerang korban hingga kaki kanannya terluka.
"Korban berhasil memanjat pohon lebih tinggi. Selanjutnya, korban menghubungi warga meminta bantuan. Sejumlah warga datang membantu korban. Jarak kebun dengan pemukiman warga sekitar dua kilometer," kata Hadi Sofyan.
Ia mengatakan kemunculan harimau di kawasan tersebut sudah berlangsung sejak tujuh bulan lalu. Saat ini, ada tiga individu harimau yang terdeteksi sering masuk ke kebun warga.
"Satu individu di antaranya sudah dievakuasi dan dilepasliarkan ke tempat lain setelah masuk kandang perangkap yang dipasang. Diperkirakan, harimau yang menyerang petani tersebut satu dari dua individu tersebut," kata dia.
Ia mengatakan saat ini ada empat kandang perangkap yang dipasang di sejumlah tempat di Kecamatan Bakongan Timur dan Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan. Di dua kecamatan itu sering ada laporan harimau berkeliaran di kebun warga.
Selain itu, pihaknya memasang kamera pemantau di sejumlah tempat di wilayah itu. Namun, hingga saat ini belum ada harimau yang terdeteksi, hingga akhirnya dilaporkan adanya harimau menyerang petani.
"Upaya-upaya mengatasi gangguan harimau tersebut terus kami lakukan. Kami juga mengimbau masyarakat mewaspadai kemunculan harimau, terutama kebunnya di dekat hutan. Kalau ke kebun upayakan tidak sendiri," kata Hadi Sofyan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022