Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkatkan kesiapsiagaan para petugas dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di daerah kepulauan tersebut.
"Bangka Barat termasuk salah satu daerah yang memiliki Indeks Risiko Bencana (IRB) dengan kategori tinggi, sehingga perlu banyak persiapan, baik dari para petugas maupun masyarakat agar bisa bersama-sama mengurangi potensi jatuhnya korban," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat Muhammad Soleh di Mentok, Senin.
Menurut dia, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah terbentuk dan memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC) penanggulangan bencana yang beranggotakan sekitar 30 orang.
Para petugas anggota TRC penanggulangan bencana tersebut telah beberapa kali diberikan pelatihan dasar guna meningkatkan keterampilan dan pemahaman dalam penanganan bencana.
"Kami akan berupaya meningkatkan keterampilan mereka dan mengembangkan pola edukasi kepada masyarakat agar semakin sadar pentingnya melakukan penanggulangan sejak dini," katanya.
Menurut dia, indikator keberhasilan dalam penanggulangan bencana adalah dengan mengurangi risiko terjadinya bencana dan didukung dengan kesiagaan seluruh anggota TRC.
Ia menjelaskan, di Bangka Barat tahun ini sudah beberapa kali terjadi bencana, antara lain banjir air laut pasang, angin puting beliung, sambaran petir, orang tenggelam dan kebakaran.
"Bencana alam dan non-alam tersebut merupakan tantangan serius dan harus benar-benar dilakukan pola penanggulangan, kita menyiapkan diri secara matang, sehingga nanti dapat optimal dalam evakuasi, sehingga korban orang dan harta benda bisa diminimalkan," katanya.
Dengan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait penanggulangan dan penanganan bencana yang didukung kesiapsiagaan seluruh petugas diharapkan mampu mewujudkan Bangka Barat yang tangguh menghadapi bencana.
"Sosialisasi dan edukasi serta mendorong tumbuhnya kampung-kampung tangguh bencana perlu terus digerakkan agar masyarakat juga sadar bahwa mereka berada di daerah yang memiliki potensi bencana cukup tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Bangka Barat termasuk salah satu daerah yang memiliki Indeks Risiko Bencana (IRB) dengan kategori tinggi, sehingga perlu banyak persiapan, baik dari para petugas maupun masyarakat agar bisa bersama-sama mengurangi potensi jatuhnya korban," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat Muhammad Soleh di Mentok, Senin.
Menurut dia, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah terbentuk dan memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC) penanggulangan bencana yang beranggotakan sekitar 30 orang.
Para petugas anggota TRC penanggulangan bencana tersebut telah beberapa kali diberikan pelatihan dasar guna meningkatkan keterampilan dan pemahaman dalam penanganan bencana.
"Kami akan berupaya meningkatkan keterampilan mereka dan mengembangkan pola edukasi kepada masyarakat agar semakin sadar pentingnya melakukan penanggulangan sejak dini," katanya.
Menurut dia, indikator keberhasilan dalam penanggulangan bencana adalah dengan mengurangi risiko terjadinya bencana dan didukung dengan kesiagaan seluruh anggota TRC.
Ia menjelaskan, di Bangka Barat tahun ini sudah beberapa kali terjadi bencana, antara lain banjir air laut pasang, angin puting beliung, sambaran petir, orang tenggelam dan kebakaran.
"Bencana alam dan non-alam tersebut merupakan tantangan serius dan harus benar-benar dilakukan pola penanggulangan, kita menyiapkan diri secara matang, sehingga nanti dapat optimal dalam evakuasi, sehingga korban orang dan harta benda bisa diminimalkan," katanya.
Dengan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait penanggulangan dan penanganan bencana yang didukung kesiapsiagaan seluruh petugas diharapkan mampu mewujudkan Bangka Barat yang tangguh menghadapi bencana.
"Sosialisasi dan edukasi serta mendorong tumbuhnya kampung-kampung tangguh bencana perlu terus digerakkan agar masyarakat juga sadar bahwa mereka berada di daerah yang memiliki potensi bencana cukup tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022