Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan vaksin pelat merah untuk virus Corona kini hampir rampung dan sedang menunggu Emergency Use Authorization (UEA) sebelum vaksin itu diluncurkan ke publik.

"Kami sedang menunggu Emergency Use Authorization yang akan diberikan seminggu atau dua minggu lagi, saya masih menunggu," ujarnya dalam wawancara di sela Inaugurasi Rekrutmen Bersama BUMN di Tennis Indoor Stadium Senayan, Jakarta, Rabu.
 
Erick mengungkapkan bahwa nama untuk vaksin itu sudah diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Namun, nama itu belum bisa disampaikan sekarang karena terkait dengan hak cipta dan berbagai aturan yang harus dicek terlebih dahulu.
 
Menteri BUMN menyampaikan pula bahwa kebijakan gratis atau berbayar terkait vaksin pelat merah masih akan didiskusikan di kalangan pemerintah.
 
"Kebijakan vaksin ini tentukan akan didiskusikan di kalangan pemerintah, ada policy besarnya apakah gratis apakah berbayar, saya tidak bisa menyatakan lebih awal, yang pasti vaksin ini adalah vaksin yang kita bisa pergunakan mandiri tidak terus impor," terang Erick.

Sebelumnya, PT Bio Farma (Persero) menyatakan telah merampungkan rangkaian proses uji klinis fase ketiga Vaksin COVID-19 BUMN agar Indonesia bisa memiliki vaksin COVID-19 sendiri sekaligus sebagai persembahan pada hari kemerdekaan Indonesia.
 
Bio Farma juga telah menyelesaikan audit vaksin tersebut oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), sehingga dalam waktu dekat vaksin itu akan memiliki sertifikasi halal.
 
Perseroan menargetkan akan memproduksi vaksin COVID-19 BUMN sebanyak 22 juta dosis di tahap awal yang direncanakan pada Desember 2022 mendatang.
 

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022